JOGJA – Sudah kedua kalinya Air Supply menggetarkan panggung musik Jogjakarta, Sabtu (20/4). Duo rock legendaris asal Australia itu tampil selama kurang lebih dua jam membawakan 16 lagu di Grand Pacific Hall.
Tanpa prolog dari pembawa acara, pukul 20.20 Russel Hitchcock (vokal) dan Graham Russel (vokal dan gitar) langsung memulai penampilannya dengan Sweet Dream (1981). Disambut riuhnya sorak ribuan penonton.
Suasana nostalgia semakin terasa saat Air Supply membawakan lagu-lagu hitsnya seperti Goodbye (1993), Lost in Love (1979), Making Love Out of Nothing at All (1983), dan All out Love (1980). Para penonton dengan fasih dan antusias ikut bernyanyi.
Di antara ribuan penonton, tampak mencolok kehadiran Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wali Kota Jogja Haryadi Suyuti. Menurut Ganjar, orang-orang yang menonton Air Supply adalah generasi tua. “Ini kalau nonton ini berarti penggemarnya tua-tua, ciri khasnya tua-tua, tapi sorry lah ya, masak saya tua, ubanan aja,” kelakarnya.
Saat ditanya lagu favorit apa yang dinantikan dari Air Supply, Ganjar justru menjawab Bojo Galak, lagu yang dipopulerkan pedangdut Nella Kharisma.
Ganjar yang datang bersama istri dan anaknya mengaku sengaja datang ke Jogja hanya untuk menonton Air Supply. “Agenda lainnya? kulineran,” ujarnya.
Sementara Haryadi yang juga datang bersama istri mengaku menyukai semua lagu-lagu Air Supply. “Nanti nyanyi apa saja saya dengerin,” ujarnya.
Meski terhitung band lawas yang hits sejak tahun 80an, ternyata banyak juga anak muda kelahiran 90an yang menonton. Seperti Kevin Maulana, 23. Dia mengaku menggantikan neneknya yang tidak bisa hadir menonton.
Kendati begitu warga Condongcatur, Sleman ini tetap mengenal lagu-lagu dari Air Supply. “Aku tahunya sih yang umum aja seperti Goodbye, Making Love, Lost in Love,” jelas Kevin.
“Ya ini band lawas perlu dihargai, diambul ilmunya, jarang-jarang nonton musiai luar negeri legendaris,” tambahnya. (tif/ila)