SLEMAN – Bupati Sleman Sri Purnomo serius merespons keberadaan YIA. Kunjungan wisata ke Sleman diyakini meningkat. Investasi yang masuk ke Sleman pun diprediksi mengalir deras.
Jauh Hari Setiawan, Sleman
Antusisme ditunjukkan Bupati Sleman Sri Purnomo (SP) saat berbincang mengenai YIA. Dia menyambut baik akan diopersionalisasikannya bandara di Kulonprogo tersebut.
Menurutnya, kehadiran YIA sebegai bandara berlevel nasional akan membuat peluang investor untuk masuk semakin besar. Itu akan membuat kesejahteraan masyarakat Sleman semakin naik.
”Baik karena roda ekonomi bisa bergerak dinamis maupun dari penyerapan tenaga kerja,” ujarnya.
SP mengungkapkan, potensi dari sektor ekonomi kreatif dan industri kreatif masih terbuka lebar. Bukan hanya pada sektor ekonomi, juga merambah sektor lain seperti wisata. ”Kami sudah targetkan untuk sepuluh juta kunjungan wisatawan. Itu dasarnya juga karena ada YIA,” katanya.
Oleh karenanya, SP menjelaskan akan mengkaji kembali kebijakan-kebijakan pemerintah yang ada kaitannya dengan moratorium. Sebab, dia melihat saat ini pariwisata di Sleman bergerak dinamis.
”Jadi, kami akan berusaha untuk mempublikasikan potensi-potensi yang ada di Sleman,” bebernya.
Selain itu, dia juga meminta investor untuk masuk. Sebab, dengan potensi Sleman yang besar jelas akan sangat menguntungkan. Sebagai gambaran, pada 2018 jumlah unit usaha penanaman modal asing (PMA) mencapai 80 unit usaha. Tidak tanggung-tanggung, nilai investasinya mencapai USD 193,83 juta.
Tingginya unit usaha PMA berbanding lurus dengan penyerapan tenaga kerja. Pada 2018 mengalami kenaikan sebesar 3,38 persen yakni sebanyak 8.834 tenaga kerja. ”Sebelumnya, tahun 2017 penyerapan tenaga kerja sebanyak 8.504 orang. Ini artinya ada peningkatan,” kata SP.
Sementara itu, jumlah unit usaha penanaman modal dalam negeri (PMDN) tahun 2018 mencapai 88 unit usaha. Nilai investasinya juga cukup tinggi, mencapai Rp 5,58 triliun. Angka tersebut, kata SP, meningkat cukup tinggi yaitu 43,43 persen jika dibandingkan dengan nilai investasi tahun 2017 yang mencapai Rp 3,89 triliun.
“PMDN pada tahun 2018 menyerap 16.569 tenaga kerja. Ini juga meningkat sebesar 13,13 persen dibandingkan tahun 2017 yang hanya menyerap 14.646 tenaga kerja,” tuturnya. “Prinsipnya kami siap membuka diri dan akan memberikan kemudahan-kemudahan untuk investor,” tandasnya. (laz/fj)