BANTUL – Tingginya gelombang laut di pantai selatan kian membuat pemilik warung kuliner di Pantai Depok kelimpungan. Lantaran suplai ikan laut segar kian minim.

”Sehingga, harus mendatangkan suplai dari luar,” jelas Muslihatun, seorang pemilik warung kuliner di Pantai Depok, Jumat (26/4).

Pada hari-hari biasa, Atun, sapaannya, mengungkapkan, mayoritas pemilik warung kuliner memang mendatangkan pasokan ikan dari beberapa daerah. Seperti Cilacap dan Semarang. Sebab, pasokan ikan dari nelayan lokal tidak mencukupi.

Sri Wahyuni, pemilik warung kuliner lain, mengungkapkan hal senada. Dia menyebut pasokan ikan dari nelayan lokal hanya mampu mencukupi sekitar 50 persen kebutuhan warung kuliner.

”Itu saat kondisi cuaca normal,” ujarnya.

Di antara jenis ikan yang didatangkan dari luar DIJ, Wahyuni menyebut cakalang, kembung, udang, kakap, tongkol, dan cumi-cumi. Berbagai jenis ikan ini sulit didapatkan di laut selatan.

Ketua Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Mina Bahari Pantai Depok Tarmanto membenarkan bahwa pemilik warung kuliner harus ”mengimpor” untuk beberapa jenis ikan. Sebab, nelayan lokal hanya mendapatkan beberapa jenis ikan lain. Di antaranya, layur dan bawal.

”Untuk cakalang memang jarang. Kalau kakap memang susah carinya, karena harus dipancing. Kalau ikan asli sini (Pantai Depok) layur dan bawal. Sebagian malah diekspor,” katanya. (cr5/zam/zl)