BANTUL – Gelombang laut di pantai selatan dalam beberapa hari terakhir kembali tidak bersahabat. Ketinggiannya mencapai tiga meter. Dampaknya, nelayan di Kabupaten Bantul kembali menganggur.
”Gelombangnya ganas. Anginnya juga kencang,” keluh Wahyudi, seorang nelayan di Pantai Depok, Jumat (26/4).
Dalam seminggu terakhir, nelayan 49 tahun ini mengaku hanya melaut tiga kali. Itu pun hasilnya tak seberapa. Sehari melaut, kapalnya hanya membawa pulang hasil tangkapan beberapa kilogram.
”Laku Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu,” sebutnya.
Kondisi ini jauh berbeda dibanding saat gelombang laut landai. Wahyudi mengaku hampir tak pernah absen melaut. Saban hari, kapalnya bisa menghasilkan Rp 1 juta.
”Kalau sekarang dibilang rugi ya rugi. Kan tidak bisa melaut,” keluhnya.
Kendati begitu, Wahyudi tidak bisa berbuat banyak. Dia hanya berharap kondisi gelombang di pantai selatan segera kembali normal.
”Karena tidak punya pekerjaan lain,” tuturnya.
Dari pantauan, mayoritas perahu nelayan ditambatkan di pinggir pantai. Sebagian nelayan ada yang beralih profesi sebagai petani. Ada pula yang tetap nekat melaut. Meski ancaman perahu terbalik mengintai.
”Saya bingung mau kerja apa. Yaudah cari ikan saja. Yang penting masih ada yang dijual,” ucap Slamet, 59, seorang nelayan.
Kepala Stasiun Klimatologi Mlati BMKG Jogjakarta Reni Kraningtyas mengatakan, gelombang tinggi di pantai selatan disebabkan adanya aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) pada fase basah. Kondisi itu meningkatkan suplai massa udara basah. Itu mengakibatkan adanya pusat tekanan rendah di perairan sebelah barat Sumatera. Sehingga dapat menyebabkan terbentuknya daerah perlambatan dan pertemuan angin serta berpotensi terjadi hujan sedang-lebat di wilayah DIJ.
”Untuk potensi gelombang tinggi bisa mencapai 2.5 hingga 3 meter pada tanggal 26-29 April 2019 di wilayah di pesisir selatan Jogjakarta,” ungkapnya.
Dari itu, dia mengimbau agar masyarakat mewaspadai peningkatan kecepatan angin dan ketinggian gelombang laut. Terutama bagi masyarakat yang beraktivitas di sekitar pantai. Seperti nelayan dan wisatawan.
”Kepada nelayan untuk sementara waktu diimbau agar tidak melaut dan kepada wisatawan diiimbau untuk tidak mandi di laut hingga tinggi gelombang laut kembali kondusif,” pesannya. (cr5/zam/zl)