SLEMAN – Selama bulan Ramadan, Palang Merah Indonesaia (PMI) Sleman memastikan stok darah bisa memenuhi permintaan masyarakat. Stok darah dari semua golongan dan komponen, serta komponen lain seperti trombosit dan plasma, aman.

Kepala Unit Donor Darah PMI Sleman, dr Dona Yuan Giovina mengaku, permintaan produk darah di PMI Sleman adalah PRC (Packet Red Cells) dan WBC (Whole Blood). Sedangkan untuk golongan darah A, B, dan 0 rata-rata memiliki permintaan dengan jumlah yang sama.

“Untuk stok golongan darah AB memang paling rendah. Hal ini dikarenakan jumlah pendonor dengan golongan darah AB sedikit. Selain itu, permintaan untuk golongan darah AB paling rendah,” jelas Dona kepada Radar Jogja, Rabu (8/5).

Selama Ramadan, kata Dona, masyarakat bisa mendonorkan darah baik siang atau malam usai berbuka. Donor darah bukan merupakan pembatal puasa. Dengan menjaga kesehatan, kebutuhan cairan dalam tubuh, donor bisa dilakukan oleh orang yang sedang berpuasa.

Donor saat malam hari dilakukan jika masyarakat khawatir donor darah akan memengaruhi kondisi badan saat puasa. Tetapi, untuk pendonor yang telah rutin, hal tersebut tidak menjadi kendala.

“Terbukti, pendonor darah tetap datang pada pagi hingga siang hari di PMI Sleman,” ujar Dona.

Sementara itu, PMI Sleman menawarkan kegiatan mobil unit yang akan berkeliling di masjid-masjid wilayah Sleman. Mulai pukul 20.00 sampai 22.00. sedangkan di akhir pekan, akan berkeliling di gereja mulai pagi hingga siang hari.

Dona mengatakan, hal tersebut dilakukan untuk menggugah masyarakat tetap donor darah di Ramadan. Untuk meningkatkan semangat warga, diberikan doorprize yang diundi dua minggu setelah Idul Fitri. Masyarakat mendapat kertas undian saat donor darah.

“Nantinya, mobil unit akan beroperasi ke Masjid Al- Ikhlas Lempongsari Jumat (10/5), Masjid Al Falah Tempel Minggu (12/5), Gereja Santo Yusuf Berbah Minggu (12/5), dan berlanjut sampai akhir Ramadan di masjid dan gereja lain,” kata Dona. (cr7/iwa/by)