JOGJA- Hingga pertengahan Ramadan, harga sejumlah komoditas bumbu dapur di Pasar Beringharjo relatif stabil. Ini terutama untuk harga bawang putih, bawang merah, dan cabai.
Seorang pedagang di lantai 2 Pasar Beringharjo Endang Mujiwati mengungkapkan, bawang putih kating yang sempat menyentuh Rp 65 ribu per kilogram turun menjadi Rp 39 ribu. Bawang putih sinco dari Rp 47 ribu menjadi Rp 27 ribu. Bawang merah besar dari Rp 30 ribu jadi Rp 26 ribu. Bawang merah sedang dari Rp 24 ribu jadi Rp 22 ribu dan ukuran kecil dari Rp 18 ribu variatif antara Rp 15 ribu hingga Rp 18 ribu.
Endang menuturkan ada beberapa indikator yang menyebabkan harga mulai stabil. Paling utama adalah ketersediaan bawang relatif melimpah. Perempuan 54 tahun ini memastikan ketersediaan bawang aman. Setidaknya hingga setelah lebaran. Ditambah lagi beberapa wilayah di Jogjakarta memasuki masa panen.”Di daerah sekitar Parangtritis itu baru saja panen bawang merah. Tapi untuk bawang putih memang masih impor,’’ ujarnya.
Tentang kenaikan menjelang lebaran, Endang belum bisa memprediksi. Namun dia memperkirakan harga hanya berkisar Rp 35 ribu hingga Rp 40 ribu perkilogramnya. Acuannya adalah keseimbangan antara permintaan dan ketersediaan.
Kestabilan harga juga terjadi pada komiditi cabai. Untuk jenis cabai rawit merah saat ini Rp 18 ribu per kilogram. Untuk jenis rawit hijau RP 17 ribu, cabai hijau Rp 15 ribu. Cabai keriting Rp 20 ribu dan cabai teropong Rp 30 ribu. “Biasanya lebaran itu malah ganti harga, karena kenaikan bisa dua kali lpat. Sebenarnya stok aman, cuma permintaan pada hari lebaran cenderung meningkat,” kata pedagang cabai Dwi Purwanti, 57.
Komoditi ayam potong juga mengalami peningkatan. Hanya saja kenaikan harga tidak terlalu signifikan dari Rp 33 ribu menjadi Rp 34 ribu. Kenaikan harga biasa terjadi tiga hari menjelang lebaran. Berdasarkan acuan tahun sebelumnya, daging ayam potong mencapai Rp 40 ribu per kilogram.
Di satu sisi selama Ramadan, omset ayam potong justru menurun. Salah satu pedagang ayam potong Pasar Beringharjo Harti Amanda mengungkapkan penurunan hingga 50 persen. Dari awalnya mencapai 100 ekor per hari menjadi 50 hingga 60 ekor per hari.
Di Magelang, harga barang kebutuhan pokok relatif stabil. Beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan, namun tidak terlalu signifikan. Di pasar Rejowinangun, Kota Magelang, beberapa bahan pokok seperti gula pasir, tepung terigu dan sirup mengalami kenaikan. “Gula pasir harganya naik Rp 11.500 menjadi Rp 13.000. Tepung terigu dari Rp 6.000 menjadi Rp 8.500. Sirup naik Rp 500,’’ jelas Risky Arum pemilik toko sembako di Pasar Rejowinangun.
Menurut Arum beberapa harga barang pokok mengalami kenaikan karena meningkatnya pesanan dari konsumen. Sebagian besar digunakan untuk membuat hidangan berbuka. “Di sini teh dan susu kental manis juga meningkat permintaannya,’’ jelasnya.
Sedangkan bawang putih dari Rp 60.000 kembali normal ke Rp 30.000. Bawang merah turun menjadi Rp 25 ribu. Komoditas lain yang mengalami penurunan harga adalah telur ayam. Yaitu dari Rp 21.000 menjadi Rp 18.000.
Untuk harga daging ayam, harga terpantau stabil. Saat ini daging ayam dipatok dengan harga Rp 30 ribu setiap kilonya. Di awal Ramadan harganya dari Rp 29.000 menjadi Rp 30.000 dan bertahan sampai sekarang. “Pasokannya juga lancar-lancar saja,’’ ujar Hartanti selaku pedagang daging ayam.
Begitu pula dengan komoditas daging sapi, harganya masih relatif stabil. Saat ini pedagang mematok harga Rp 120 ribu per kilogram. Harganya masih stabil.”Kenaikan biasanya terjadi dekat-dekat lebaran,” kata Ida penjual daging sapi di pasar Rejowinangun.
Ida mengaku permintaan daging sapi belum terlalu bergairah. Diperkirakan mungkin seminggu sebelum atau berdekatan dengan Lebaran permintaan langsung melonjak. (dwi/cr16/din/by)