PURWOREJO – Gelombang tinggi di kawasan pantai selatan harus diwaspadai warga yang hendak memanfaatkan waktu libur Lebaran. Biasanya tingkat kunjungan ke pantai lebih banyak dibandingkan ke pegunungan.
Hal ini beralasan menginggat medan yang harus ditempuh lebih nyaman karena cenderung rata. Sedangkan di kawasan pegunungan, pengunjung harus ekstra waspada karena banyak jalan yang curam.
Hanya saja, pengunjung diminta meningkatkan kewaspadaan dan tidak boleh lengah. Potensi munculnya gelombang tinggi bisa saja terjadi.
“Prediksi dari BMKG batas tinggi memang berkisar sampai 4 meter,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesipsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purworejo Edy Purwanto kemarin.
Selain itu, bisa dikatakan sepanjang pantai di Kabupaten Purworejo tidak aman. Banyak lebeng atau palung yang tidak bisa diprediksi kebereadaannya. “Lebeng atau palung ini yang jadi kewaspadaan kita bersama. Posisinya sering berubah-ubah dan banyak,” papar Edy.
Langkah antisipasi yang harus dilakukan, pengunjung diminta tidak melakukan aktivitas mandi di laut. Kalaupun terpaksa mandi, jangan sampai terlena. “Ombak juga kadang tidak bisa diprediksi,” jelas Edy.
Ombak yang meluncur ke daratan sendiri juga perlu diwaspadai. Tipikal ombak berbeda di mana tidak sekadar meluncur karena bisa bergerak menyamping. “Yang pernah ada, munculnya korban terseret arus itu seperti dirangkul,” tambahnya.
Rombongan yang sedang berada agak jauh dari tepi pantai tersapu ombak yang bergerak dari samping. Dari beberapa korban yang ada, ada seorang yang tidak bisa ditemukan.
“Perlu juga kami sampaikan bagi warga dari luar Purworejo untuk lebih waspada lagi. Kecenderungannya mereka kurang paham dengan yang di lapangan,” tegasnya.
Pantai di Purworejo sendiri cukup banyak, seperti Pantai Jatikontal, Pantai Jatimalang, Pantai Pagak, Pantai Pasir Puncu, Pantai Jetis, Pantai Ketawang, serta Pantai Kertojayan. (udi/laz)