JOGJA – Perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin cepat, harus diimbangi dengan ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang handal. Jika tidak diterapkan, bukan tidak mungkin SDM akan kian teringkir dari persaingan global.
Khususnya di era revolusi industri 4.0 di mana perkembangan teknologi berjalan dengan sangat cepat. Hal ini mendorong pendidikan yang ada untuk menyusun strategi agar generasi mendatang mampu menghadapi hal tersebut.
Salah satunya dengan menanamkan kurikulum berbasis teknologi, baik informatika maupun digital. Seperti halnya yang dilakukan Institut Pertanian Stiper (Instiper) Jogjakarta yang mulai mengembangkan minat studi teknologi infomatika pertanian, sejak dua tahun lalu.
Kaprodi Eka Suhartanta menjelaskan, melalui teknologi yang ada akan memudahkan bidang pertanian dalam hal informatika dan otomatisasi. Dalam pengembangannya, teknologi akan memudahkan manusia untuk mengintegrasikan mesin yang ada di lapangan dengan komputer.
“Pengukuran lahan dan penghitungan jumlah pohon di pertanian, akan lebih mudah dengan adanya informatika yang diterapkan,” jelas Eka kepada Radar Jogja (22/5).
Dari sisi ketenagakerjaan, teknologi yang ada akan menggeser SDM yang ada di lapangan. Namun karena tuntutan zaman, teknologi yang diciptakan akan memudahkan pekerjaan masyarakat. Khususnya dalam bidang pertanian dan perkebunan.
Selain itu, mahasiswa teknik pertanian bisa memilih minat studi pada teknik industri kelapa sawit dan mekanisasi industri perkebunan. Untuk teknik industri kelapa sawit, mahasiswa dibekali proses pengolahan kelapa sawit dari awal hingga akhir.
Nantinya lulusan yang dihasilkan akan handal dalam proses operasional, penguasaan kerekayasaan dan peralatan mesin. Untuk mengolah kelapa sawit menjadi minyak sawit kasar (crude palm oil). “Jadi lulusan sudah siap bekerja karena selama masa kuliah telah diajarkan banyak praktik,” tambahnya.
Sedangkan untuk mekanisasi industri perkebunan, mahasiswa dibekali dengan berbagai teknik di dalam proses budidaya tanaman. Baik operasional, kerekayaan peralatan dan mesin untuk budidaya, maupun kerekayasaan untuk mendukung penyediaan infrastruktur prasarana di perkebunan. (cr7/laz/er)