KULONPROGO – Kematian ribuan ikan nilai di Laguna Pantai Trisik, Galur, Kulonprogo menjadi perhatian serius Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) DIY. Menyikapi hal tersebut DKP DIY berkoordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan  Kulonprogo, Dinas Lingkungan Hidup Kulonprogo, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY, Ketua Kelompok Bandeng Jaya, serta akademisi dari Fakultas Pertanian Departemen Perikanan UGM Rabu (12/6).

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DIY Ir Bayu Mukti Sasongko Msi menuturkan, tapat koordinasi bertujuan mencari penyebab dan solusi agar kasus kematian ikan nilai di Laguna Pantai Trisik tidak terjadi di wilayah lain.

Dalam kesempatan itu ketua kelompok budidaya bandeng Jaya Supono mengungkapkan, selama tiga tahun terakhir ikan nila mengalami kematian masal. Kendati demikian, hasil panen tahun lalu terbilang cukup lumayan. Mencapai 10 ton.

Kabid Budidaya Ikan Dinas Kelautan dan Perikanan Kulonprogo Leo Handoko mengatakan, kematian ikan nila disebabkan adanya limbah pakan udang yang masuk ke laguna. Ini berakibat tingginya kandungan amoniak pada air laguna. Kondisi ini diperparah terjadinya penyusutan air turut. Yang menyebabkan penumpukan sedimen limbah.

“Kami sarankan para petambak bisa membuat bak penampungan limbah agar tidak dibuang langsung ke laguna.” paparLeo di sela rapat koordinasi di Ruang Rapat Nila 3, DKP DIY Rabu (12/6).

Djumanto dari Fakultas Pertanian Departemen Perikanan UGM menambahkan, kandungan amoniak di laguna mencapai 4,8. Tergolong sangat tinggi. Idealnya kurang dari 0,3. Kadar PH air juga cukup tinggi.

Menurutnya, amoniak bersifat racun jika kondisinya basa (alkali).

Solusi jangka pendek untuk menangani limbah tersebut dengan menyisakan dua petak tambak sebelum dibuang ke laguna. Satu petak yang untuk limbah buangan bisa diberi ikan bandeng. Satu petak lagi sebagai tampungan untuk meningkatkan kualitas air.

Peningkatan pemanenan serta pengenceran air menjadi solusi selanjutnya untuk menurunkan tingkat amoniak. Sekaligus menetralkan PH air. Sehingga ikan bisa bertahan hidup.(*/a1/yog/er)