SLEMAN – Ruas Ringroad Utara, di Dusun Pogung Lor, Sinduadi, Mlati terdapat banyak lubang drainase. Sepanjang satu kilometer dan berada di kedua sisi jalur lambat.

Baik dari arah barat ke timur dan timur ke barat terdapat lubang drainase yang jaraknya cukup dekat dari satu lubang ke lubang lainnya. Kedalaman lubang bervariasi. Ada yang rata dengan jalan, ada juga yang kedalamannya hingga tujuh sentimeter.

Salah seorang pemotor, Wulandari, 28 tahun, warga Klaten yang tinggal di Gamping menilai, jarak antarlubang pembuangan air terlalu dekat. Posisi lubang ada di tengah jalur lambat.

Karena jalur lambat cukup ramai, dia terpaksa memacu kendaraannya dengan melewati lubang drainase yang bergelombang tersebut. “Harus hati-hati, kalau tidak, bisa hilang kendali dan terjatuh,” kata Wulandari Rabu.

Dia mengatakan, penggal jalan tersebut sering tergenang air waktu hujan. Dia maklum dibuat drainase untuk mengurangi genangan. Namun, saat hujan lebat, terkadang air justru menutupi lubang drainase. Tidak nampak.

“Kalau pas tergenang itu juga berbahaya, yang sudah hafal jalan saja kadang bisa kejeblos. Apalagi yang tidak,” kata Wulandari.

Wahyu Saputra, 25 tahun, warga Tempel mengatakan, selain kontur jalan bergelombang, kalau malam minim penerangan. Padahal Ringroad Utara merupakan jalan nasional.

“Kalau malam agak gelap, hanya penerangan dari kendaraan saja, dengan posisi lubang drainase di tengah jalan dan tikungan. Bisa saja pengendara motor kejeblos,” kata Wahyu.

Selain itu, lanjut Wahyu, lubang drainase dibuat searah dengan jalan. Bukan melintang jalan. Ukurannya juga terlalu lebar. Berisiko membuat selip ban motor yang berukuran kecil.

“Mungkin lubang yang besar ini agar dapat menyerap air lebih banyak. Saya pernah bersepeda di Ringroad Utara menggunakan sepeda Road Bike dengan ukuran ban 700 x 23 mm, ternyata ban dapat masuk ke lubang drainase tersebut,” ungkap Wahyu.

Dia berharap hal tersebut menjadi perhatian instansi terkait. “Saya berharap pengembangan Jogja juga mempedulikan semua pengguna jalan. Termasuk pesepeda,” harap Wahyu. (har/iwa/fj)