KULONPROGO – Elevasi atau ketinggian air Waduk Sermo menurun. Penurunan diduga karena suplai air di musim kemarau yang semakin sedikit. Data monitoring level muka air dari Pengelola Waduk Sermo pada awal Juni 2019 menunjukkan elebasi 132 meter di atas permukaan laut (MDPL).
“Ketinggian air terus menurun, kini ada di angka 131 MDPL. Penurunan disebabkan rendahnya curah hujan sejak dua bulan terakhir,” kata Kepala Monitoring Waduk Sermo, Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO), Novika Prabowo Andriyanto Selasa (9/7).
Dikatakan, penurunan elevasi mengubah volume air waduk yang memiliki luas 157 hektare ini. Rata-rata batas tinggi normal air di waduk berada di angka 136 MDPL dengan volume air 20 juta meter kubik.
“Saat ini dengan ketinggian 131 MDPL volume menyusut 8,5 juta meter kubik menjadi 11,5 juta meter kubik,” kata Novika.
Kendati demikian, fenomena tersebut tidak memengaruhi suplai air ke sejumlah irigasi. Suplai air ke Daerah Irigasi (DI) Pengasih masih tetap berjalan dan bisa memenuhi kebutuhan air hingga 800 kubik per detik. Saluran sudah dibuka dan hasilnya akan dievaluasi setiap 15 hari.
“Kami pantau sudah cukup atau belum yang digunakan untuk menentukan akan dikecilkan atau ditingkatkan,” ujar Novika.
Menurut dia, secara normal, kebutuhan air DI Pengasih berkisar 300-500 liter per detik. Namun untuk membantu suplai air petani di wilayah DI Papah guna keperluan Masa Tanam (MT) kedua, maka suplai air diperbesar menjadi 800 liter per detik.
“Nanti sebagian kami alirkan ke DI Papah. Selama elevasi air belum mencapai 124 meter kubik di batas bawah normal. Artinya, waduk tidak akan kekurangan air untuk memenuhi suplai ke DI. Kondisi waduk masih normal,” ujar Novika.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo, Ariadi mengatakan, kemarau menyusutkan debit sumber mata air di sejumlah kecamatan. Di antaranya Kokap, Girimulyo, Samigaluh, dan Kalibawang.
“Masyarakat tidak perlu khawatir, kami sudah berkomunikasi dengan BUMN dan BUMD yang siap membantu droping air bersih,” ungkap Ariadi. (tom/iwa/fj)