JOGJA – Kelor (Moringa oleifera) adalah salah satu spesies tanaman yang tersebar luas di daerah tropis dan subtropis yang berasal dari keluarga Moringaceae. Hampir setiap bagian dari tanaman ini memiliki khasiat sebagai bahan makanan, suplemen, obat-obatan, atau keperluan industri.
Tiga mahasiswa UGM yaitu Aditya Yuan Pramudyansyah (Kimia UGM 2018), Ahmad Abdul Ghofar (Kimia UGM 2018), dan Aden Arrafif Bahtiarsyah (Biologi UGM 2018) berinisatif untuk memanfaatkan sifat antibakteri dari daun kelor.
Aditya menjelaskan, daun kelor memiliki kandungan nutrisi yang melimpah seperti vitamin dan mineral yang diperlukan oleh tubuh. Selain kandungan nutrisi tadi, daun kelor juga mengandung zat fitokimia seperti saponin, tanin, dan flavonoid.
”Daun kelor juga memiliki kandungan senyawa bioaktif yang tinggi dan terbukti mampu menjadi agen antibakteri yang baik,” jelasnya.
Melihat peluang dari manfaat daun kelor, lanjutnya, salah satu masalah yang paling sering dijumpai di kehidupan sehari-hari akibat bakteri adalah bau badan. Bau badan muncul ketika kulit mensekresikan keringat berlebihan, terutama di bagian ketiak, yang menyebabkan ketiak menjadi lembap dan memicu tumbuhnya bakteri.
Salah satu bakteri yang berperan terhadap permasalahan bau badan ini yaitu bakteri Staphylococcus epidermidis. Solusi untuk mengatasi permasalahan ini yaitu menggunakan deodoran yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis penyebab bau badan.
”Kelor biasanya dibuat jadi obat-obatan seperti suplemen, tetapi kandungan kelor juga bisa sebagai bahan dasar deodoran karena sifat antibakterinya,” tambah Aden, Kamis (4/7).
Penelitian tersebut disalurkan melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian Eksakta (PKM-PE). Mereka memanfaatkan sifat antibakteri dari daun kelor melalui penelitan secara intensif untuk dijadikan formulasi produk berupa deodoran yang bersifat antibakteri. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Fisika, Departemen Kimia, Fakultas MIPA UGM dan Laboratorium Mikrobiologi, Departemen Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Hewan UGM.
”Penelitian yang dilakukan ini menghasilkan deodoran unik yang memiliki sifat antibakteri dan beraroma menyenangkan. Dengan adanya deodoran berbahan dasar kelor, mereka berharap agar deodoran tersebut dapat mengatasi bau badan yang selama ini dikeluhkan banyak orang,” jelas Ahmad. (*/ila)