JOGJA – Peran V-Belt pada motor matik sangat penting. V-belt memiliki peran seperti rantai motor bebek. V-belt berfungsi untuk mengantarkan daya dari mesin. Dalam hal ini meneruskan putaran primary pulley (puli depan) ke secondary pulley (puli belakang).

Kendati memiliki peran yang sama dengan rantai, v-belt terbuat dari bahan yang sama sekali berbeda. V-belt terbuat dari karet dan bentuknya seperti sabuk serta bergerigi.

Sama halnya seperti rantai, v-belt juga perlu dicek secara berkala dan harus segera diganti jika memang waktunya sudah tiba. Tiap pabrikan sebenarnya memiliki standar tersendiri mengenai usia edar v-belt ini. Namun, rata-rata usia salah satu komponen motor matik tersebut antara 20.000 sampai 30.000 kilometer.

Salah satu cara untuk mengenali V-Belt yang sudah minta diganti adalah saat dikendarai, motor terasa tidak lagi begitu menggigit. Selain itu juga bisa dilakukan pengecekan langsung. “Kalau di matik Yamaha biasanya ada lubang untuk melihat V-Belt itu. Cek saja jika sudah terlihat kendor dan ada retak-retak, sebaiknya memang segera diganti,” kata Agus Nurcahyo dari Yamaha Mataram Sakti Jogjakarta.

Jika v-belt tidak segera diganti meski sudah masuk waktunya, ada beberapa hal buruk yang bisa terjadi. Mulai dari bensin yang lebih boros, performa tenaga mesin yang turun, timbul suara kasar, hingga putusnya v-belt itu sendiri. “Kalau putus saat berkendara dengan kencang. Bahaya,’’ ujarnya.

Harga v-belt sendiri cenderung tidak mahal. Tergantung pada tipe motor. Yang termurah Rp 50 ribuan. Sementara yang paling mahal Rp 300 ribuan. Harga mahal tersebut biasanya untuk v-belt matik dengan mesin ber cc besar seperti Yamaha NMAX. (cr12/din/er)