JOGJA – UIN Sunan Kalijaga sebagai institusi pendidikan tinggi agama memiliki tugas tambahan untuk menyebarkan Islam moderat yang mengakui kebhinnekaan, keberagaman dan menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada mahasiswa.
Upaya menggelorakan Pancasila di segala bidang kehidupan berbangsa dan bernegara butuh mendapatkan dukungan semua pihak agar bisa menjadi alat untuk mencegah aksi terorisme dan radikalisme di Indonesia.
Rektor UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta Prof KH Yudian Wahyudi, MA, PhD menegaskan hal tersebut saat diskusi bertema Strategi Pencegahan dan Penegakan Hukum terhadap Aksi Radikalisme dan Terorisme di DPRD DIJ, Kamis (25/7).
Yudian Wahyudi memberikan paparan berkaitan dengan pentingnya pemahaman pengetahuan beragama Islam yang moderat. ”UIN Sunan Kalijaga dengan Pusat Studi dan Bela Negara mendukung sepenuhnya program sinau Pancasila kepada masyarakat. Kalau untuk mahasiswa sejak awal kita kenalkan agama dan budaya moderat, diperkenalkan hubungan Islam dengan Pancasila,” katanya.
Diskusi yang diselenggarakan Komisi A DPRD DIJ ini menghadirkan Direktur Kriminal Umum Polda DIJ, Dr Hadi Utomo, SH, MHum beserta Kasatgas Anti Teror Polda DIJ AKBP Nugrah Trihadi dan Ketua Komisi A DPRD DIJ Eko Suwanto dari Fraksi PDI Perjuangan.
FGD juga dihadiri peserta dari kepala sekolah SMK/SMA, FKUB, Pemda, OSIS, Karang Taruna, dan berbagai tokoh masyarakat termasuk tokoh agama KH Thoha Abdurrahman. Secara khusus, Yudian Wahyudi menyebutkan sebenarnya agama bisa dijadikan penguat Pancasila. Selain pentingnya pengajaran secara formal di tiap tingkatan jenjang pendidikan, program sinau Pancasila secara luas diyakini bisa membentengi masyarakat dari paham terorisme dan radikalisme.
Apa yang dibutuhkan Indonesia ke depan agar bisa menjadi Pancasilais? Yudian Wahyudi mengingatkan agar jangan ada lagi gerakan keagamaan yang liar. Sudah ada konsensus bahwa seluruh elemen bangsa yang bhinneka harus sudah sepakat dengan Pancasila.
”Agama dan Pancasila jangan dibenturkan. Kita butuh mewujudkan sikap religius, dengan nuansa lokalitas penting diajarkan,” kata Yudian.
Ketua Komisi A DPRD DIJ Eko Suwanto menyatakan bahwa saat ini ada kebutuhan untuk menghadang terorisme dan radikalisme. Pemprov DIY punya tanggung jawab melakukan pendidikan dan sosialisai kepada masyarakat tentang Pancasila.
Melalui program sinau Pancasila ke 78 kecamatan di DIJ akan berjalan lagi di tahun 2020 dengan sasaran kelompok milenial sejumlah 7.800 orang. (kus/ila)