Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai institusi pendidikan tinggi agama memiliki tugas tambahan menyebarkan Islam moderat. Mengakui kebhinnekaan,  keberagaman dan menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada mahasiswa. Upaya menggelorakan Pancasila itu memerlukan dukungan semua pihak.

Kepentingannya agar bisa menjadi alat mencegah aksi terorisme dan radikalisme di Indonesia. Karena itu,  Pusat Studi dan Bela Negara UIN Sunan Kalijaga mendukung sepenuhnya  program Sinau Pancasila yang diinisiasi Pemda DIY kepada masyarakat.

“Kalau untuk mahasiswa sejak awal kami kenalkan agama dan budaya moderat. Dikenalkan hubungan Islam dengan Pancasila,” kata Rektor UIN Sunan Kalijaga Yudian Wahyudi saat diskusi bertajuk Strategi Pencegahan dan Penegakan Hukum terhadap Aksi Radikalisme dan Terorisme di gedung DPRD DIY Jalan Malioboro 54 Yogyakarta, Kamis (25/7).

Diskusi juga menghadirkan Direktur Kriminal Umum Polda DIY Komisaris Besar Polisi (Kombespol) Hadi Utomo,  Kasatgas Anti Teror Polda DIY AKBP Nugrah Trihadi dan Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto.

Di depan peserta diskusi Yudian memaparkan pentingnya pemahaman beragama Islam yang moderat. Secara khusus, dia menyebutkan sebenarnya agama bisa dijadikan penguat Pancasila. Dengan demikian, program Sinau Pancasila secara luas diyakini bisa membentengi masyarakat dari paham terorisme dan radikalisme.

Sinau Pancasila merupakan kegiatan penanaman dan penguatan nilai-nilai Pancasila di tengah masyarakat. Program  yang dijalankan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) DIY itu mendapatkan dukungan penuh Komisi A DPRD DIY.

Yudian kembali mengingatkan jangan ada lagi gerakan keagamaan yang liar.  Sudah ada konsensus seluruh elemen bangsa yang bhinneka harus  sepakat dengan Pancasila. “Agama dan Pancasila jangan dibenturkan. Kita butuh mewujudkan sikap religius dengan nuansa lokalitas ,” katanya

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan, saat ini ada kebutuhan untuk menghadang terorisme dan radikalisme.  Karena itu, Pemda DIY memiliki tanggung jawab melakukan pendidikan dan sosialisasi kepada masyarakat tentang Pancasila.

Sosialisasi telah diimplementasikan melalui program Sinau Pancasila. Program itu pada  Tahun Anggaran (TA) 2020 mendatang menyasar di 78 kecamatan se-DIY.

“Target sasarannya kelompok milenial sejumlah 7.800 orang,” jelas Eko.

Dikatakan, dewasa ini diperlukan banyak agen negara untuk menyebarkan pemahaman Pancasila. Terkait program Sinau Pancasila membutuhkan dukungan dan partisipasi banyak pihak. Termasuk metode pengajaran yang tepat bagi generasi milenial.

“Kami gandeng UIN Sunan Kalijaga guna membantu merancang kurikulum. Kami juga libatkan Pusat Studi Pancasila UGM dan berbagai perguruan tinggi lainnya,” tegas Eko yang juga menjabat ketua DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta ini.

Dalam diskusi itu, DPRD DIY mengundang perwakilan kepala sekolah SMA/SMK, pusat studi Pancasila berbagai perguruan tinggi dan  ketua OSIS SMA/SMK serta ketua Karang Taruna se-DIY. Tak ketinggalan perwakilan Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) se-DIY.

Dari diskusi itu, diharapkan diperoleh strategi pencegahan maupun penegakan hukum  menghadapi setiap gerakan yang bertentangan dengan Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. (kus/by)