BANTUL – Kesal dengan pencemaran lingkungan yang diduga dihasilkan limbah perusahaan di Desa Panggungharjo, Sewon Bantul, warga Dusun Karangnongko gelar aksi. Dilanjutkan pemblokiran saluran irigasi yang tercemar tersebut.

Pantauan Radar Jogja, puluhan orang yang menggelar aksu menutup saluran irigasi menggunakan batako yang disemen serta beberapa karung pasir. Aliran air pun tersumbat dan tidak masuk ke Karangnongko.

Air di saluran irigasi berwarna putih keruh. Menimbulkan bau menyengat. Kondisi tersebut menjadi alasan warga melakukan aksi penutupan saluran irigasi.

Koordinator aksi Waljiyo mengatakan aksi tersebut merupakan wujud kekesalan warga. Belum ada tindakan kongkret pemerintah maupun perusahaan terkait limbah. Limbah tersebut sudah mencemari saluran air bertahun-tahun.

‘’Sudah 15 tahun kami sebagai warga desa Karangnongko hidup seperti ini. Limbah dari beberapa perusahaan mencemari saluran irigasi. Hari ini (Kamis) kami tutup,” ujar Waljiyo (25/7).

FOTO: (SETIAKY A. KUSUMA/RADAR JOGJA)

Dia menduga limbah yang mencemari desanya berasal dari beberapa perusahaan yang ada di desanya. Khususnya industri yang memproduksi bahan tekstil dan kulit.

“Kami tidak menuduh siapapun. Tapi kalau dilihat, ini adalah limbah dari beberapa pabrik yang ada di sini. Kecil kemungkinan kalau ini dihasilkan rumah tangga,” katanya.

Dampaknya, kata Waljiyo, bau busuk yang dirasakan warga setiap hari dan matinya biota sungai. Limbah juga menggenangi area persawahan. Mengakibatkan turunnya hasil pertanian.

Dampak yang lebih parah, beberapa sumur di desanya ikut tercemar. Hal itu cukup menganggu warga dalam mendapatkan air bersih. Ada lima RT yang dihuni ratusan warga merasakan dampak limbah tersebut.

Waljiyo berharap perusahaan serta pemerintah segera mengatasi limbah di Desa Karangkono. Apalagi pencemaran lingkungan sudah berlangsung lama.

“Kalau tidak ada solusi, kami akan tetap menutup saluran irigasi. Perusahaan-perusahaan bisa membuat saluran IPAL (instalasi pengolahan air limbah). Kalau tidak punya uang bisa mengajukan ke pemerintah,” katanya.

Kepala Dinas Lingkungan (DLH) Bantul Ari Budi Nugroho sempat datang mengecek penutupan saluran irigasi. Ari berdialog dengan warga untuk mendengar keluhan terkait pencemaran yang terjadi.

Namun ketika dimintai keterangan, Ari tidak berkomentar banyak. Dia hanya menjawab bahwa pihaknya akan segera mencarikan solusi.

“Kami akan berkoordinasi dengan BLH Provinisi. Intinya, kami akan tindak lanjuti apa yang menjadi keluhan warga. Udah cukup ya,” ujar Ari. (cr5/iwa/fj)