GUNUNGKIDUL –  Kesempurnaan penulisan sejarah berkembang sesuai dengan bukti otentik yang ditemukan setelah sejarah ditulis. Sejauh ini hanya satu versi yang diakui pemerintah mengenai asal usul Kabupeten Gunungkidul yakni, di Pati Genjahan, Ponjong.

“Bukan bermaksud mengaburkan sejarah (Kadipeten Sumingkar). Tapi sejarah memang terus dilacak, ditelaah, dan disempurnakan mengikuti munculnya bukti-bukti baru,” kata Kepala Dinas Kebudayaan Gunungkidul Agus Kamtono saat dihubungi Jumat (26/7).

Garis besarnya, kata dia, versi peneliti jaman itu. Sejarah yang muncul versi itu juga. Sehingga tidak menutup kemungkinan munculnya fakta baru bisa menyempurnakan tulisan asal usul pusat Pemerintahan Gunungkidul.

Terbaru, dinas kebudayan sudah menemukan makam R. Suromejo yang sebelumnya belum ditulis keberadaan makamnya dalam sejarah Gunungkidul. Makam tersebut ditemukan di Desa Patihan Wetan, Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo. “Hasil temuan ini telah teragenda untuk dilakukan pembahasan dengan para tokoh yang diprediksi mengetahui sejarah Gunungkudul,” ujarnya.

Sebagai bentuk keseriusan mengungkap fakta baru histori lokal pusat Pemerintahan Gunungkidul yang pertama, pihaknya akan mengusulkan anggaran. Namun demikian terlebih dahulu pada saat sekarang mengumpulkan bukti konkret. “Jangan sampai nanti setelah muncul mata anggaran, kami kesulitan melacak sejarah. Jadi, saat ini kami ingin pastikan terlebih dahulu,” ucapnya.

Kepala Bidang Sejarah, Bahasa dan Sastra, Dinas Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul Sigit Pramudyanto membeberkan temuan fakta baru mengenai sejarah Kabupaten Gunungkidul. Namun demikian pihaknya belum dapat menyampaikan secara menyeluruh. Intinya, memang ada catatan sejarah Gunungkidul yang akan diusulkan sebagian untuk diperbarui.

Menurutnya, tidak dapat dipungkiri, sebelum ada Kabupetan Gunungkidul dahulunya memang terbagi dalam dua wilayah. Antara Kadipaten Sumingkir di bawah Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kadipaten Pati Ponjong ikut Mangkunegaran.

Nah, berkaitan dengan itu, dinas kebudayaan siap memfasilitasi harapan dari masyarakat untuk lebih menggali dan tentunya melengkapi sejarah berdirinya Kabupaten Gunungkidul. Kepada Pemdes Bunder, Patuk, pihaknya siap membantu dalam mengungkap sejarah Kadipaten Sumingkir. “Kami mendukung agar memperoleh data sebanyak-banyaknya untuk mendukung dinas kebudayaan untuk menelaah,” ujarnya. (gun/din/zl)