BANTUL – Upaya pemerintah untuk mengatasi persoalan sampah terus digelorakan. Upaya yang tepat yakni melakukan pengelolaan sampah. Bagaimana sampah dapat dimanfaatkan dan diubah menjadi energi.

“Kita seriusi persoalan sampah. Kita lihat kondisi lapangan,” ujar anggota Komisi VII DPR RI asal Jogjakarta Gandung Pardiman saat melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke lokasi Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, Senin (29/7).

Dalam kunjungannya ini dia melihat kondisi TPST Piyungan yang menampung seluruh sampah dari Kota Jogja, Kabupaten Sleman, dan Bantul (Kartamantul). Gandung mengatakan, kondisi TPST Piyungan memprihatinkan karena tampungan sampah terlalu besar dan belum terkelola secara optimal.

“Kita ingin membuat pembangkit tenaga listrik dari sampah,” kata Gandung. Menurutnya, pihaknya baru mengumpulkan bahan kajian. Apakah ada tenaga energinya atau tidak.

Pihaknya baru akan mencarikan solusi. Bagaimana sampah-sampah tersebut dikelola menjadi satu bahan konblok. “Diolah seperti di Surabaya,” ucapnya.

Ke depan pengelolaan TPST Piyungan DIJ akan dioptimalkan. Sebab TPST Piyungan masuk dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu) Nomor 35 Tahun 2018.

”Kami maunya ini masuk di antara tambahan dari 12 kota yang akan dibuat pembangkit tenaga listrik. Ini upaya kita,” ungkapnya. Dia berharap, pengelolaan dan penanganan sampah DIJ segera mendapatkan solusi, sehingga ke depan menjadi lebih baik.

Seperti diketahui, TPST Piyungan menampung sampah sebanyak 200 ton per hari. Pengelolaan sampah masih menggunakan sistem lama yakni mengubur sampah dengan tanah atau dikenal dengan metode sanitary landfill. (cr6/laz/zl)