GUNUNGKIDUL – Gaung pesona Geopark Gunung Sewu sudah menggema di dunia sejak tujuh tahun terakhir. Masyarakat pun mulai menikmati hasilnya. Namun, tanggung jawabnya yang dipikul ibarat lebih besar pasak dari tiang.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Lembah Ngingrong Mulo di Wonosari Warno mengaku ingin menyampaikan sisi positif dari geopark terlebih dahulu. Setidaknya, mengungkapkan apa yang dirasakan masyarakat, khususunya pengelola. Wilayah sekitar geropark diharapkan menjadi lebih dikenal.
Selain itu, alam terjaga. Pemberdayaan masyarakat pun terbangun dengan baik.
”Terbukti ada Pasar Ngingrong. Lebih hidup. Tenaga kerja terserap ekonomi bisa meningkat,” kata Warno.
Dari sisi pendidikan, manfaat juga mulai terasa. Meski belum siginfikan, setidaknya ada aktivitas pembelajaran di wilayahnya.
Pembelajaran diberikan mahasiswa yang mengadakan kunjungan ke Lembah Ngingrong. Mereka datang untuk mempelajari struktur tanah.
Masyarakat berharap ke depan geopark memiliki program yang bisa membantu pembangunan kawasan. Saat ditanya apakah selama ini ada bantuan dana yang masuk dari pengelola geopark, Warno menyatakan, pengelola kompak menggelengkan kepala.
”Harapan kami geopark memberikan bantuan,” ucapnya.
Menurutnya, bantuan yang dikehendaki masyarakat tidak berlebihan. Selalu berkaitan dengan upaya menjaga dan melestarikan warisan bumi.
Dia menyampaikan, luas kawasan Lembah Ngingrong sekitar 6,14 hektare. ”Kami menginginkan ada pagar pembatas. Karena, dalam perkembangannya jumlah kunjungan mengalami peningkatan,” ungkapnya.
Pembatas itu diperlukan untuk memberikan jaminan keselamatan bagi pengunjung di kawasan Lembah Ngingrong. Meski, mereka tidak mengharapkan terjadi peristiwa luar biasa yang membahayakan wisatawan.
Sementara itu, pengelola wisata Gunung Api Purba Nglanggeran di Patuk Sugeng Handoko mengungkapkan, wilayahnya juga masuk dalam 13 geosite di Gunungkidul. Sejauh ini, pihaknya sangat merasakan dampak dari keberadaan geopark.
Geopark menjadikan konsep pengembangan kawasan terlaksana. Selain itu, geopark telah mendapat pengakuan di tingkat dunia.
”Kini masyarakat memiliki kebanggaan untuk menjaga melestarikan warisan bumi. Tugas selanjutnya, masyarakat dan wisatawan terlibat aktif dalam menjaga dan melestarikan,” kata Sugeng.
Diakuinya, sampai saat ini belum semua masyarakat mengerti dan paham secara utuh tentang geopark. Oleh sebab itu, dia berharap dilakukan sosialisasi secara terencana dengan tepat. (gun/amd/zl)