JOGJA – Pemasangan patok bertuliskan Ditjen Perkeretapian di wilayah Sumberadi, Mlati, Sleman, direspons kalangan legislatif di gedung DPRD DIJ. Para wakil rakyat ini pun berencana memanggil PT KAI untuk meminta kejelasan perihal pemasangan patok itu.

Anggota Komisi C DPRD Huda Tri Yudiana menyebut, pemasangan patok  yang diduga untuk proses DED (detail engineering design) jalur KA Semarang-Borobudur hingga Patukan (Gamping, Sleman) tanpa tanpa ada kejelasan ini,  menjadikan resah masyarakat. Di pun mempertanyakan keberadan proyek tesebut.

Menurut Huda, bila itu proyek dari program pemerintah maka harus ada transparansi sejak awal. Termasuk dalam melakukan perencanaan dan sosialisasi kepada masyarakat. Sehingga, tidak ada kesan asal bereaksi. “Tidak tiba-tiba mematoki lahan warga, apalagi tanpa izin dulu,” ketusnya.

Huda menambahkan, apabila akan ada pembangunan dan pembebasan tanah warga,  maka harus melalui prosedur yang ditentukan. Untuk itu, dia minta Komisi C untuk melakukan pemanggilan terhadap PT KAI beserta dinas perhubungan DIJ dan pihak pertanahan dan tata ruang. “Kami akan minta kejalasan rencana proyek dan tahapan pekerjaannya,” jelasnya.

Diakui, anggota dewan sudah mengetahui rencana pembangunan jalur kereta api Jogja-Magelang dan Semarang. Namun hingga kini belum mengetahui implementasi dan rencana pelaksanaan proyek ke depannya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan DIJ Sigit Sapto Raharjo telah meminta kepada pihak terkait untuk mencabut kembali patok-patok itu. Pemasangan patok, diketahui Sigit, dilakukan oleh konsultan yang akan mengerjakan pembuatan DED rel kereta Jogja- Semarang.

“Itu baru untuk mengukur estimasi biaya. Sebenarnya titik pembangunan belum ditentukan. Lha seharusnya untuk keperluan itu tidak perlu sampai dipatok segala. Cukup tali rafia saja cukup,” kata Sigit.

Ia mengakui pihaknya belum diberitahukan perihal pemasangan patok-patok tersebut. Termasuk, konsultasi dengan Pemkab Sleman terkait tata ruang wilayah.

Sigit menjelaskan, pemerintah pusat melalui Ditjen Perkeretaapian berencana membangunan kembali kereta yang menghubungkan Semarang hingga Jogja. Namun, saat ini baru pada tahapan pembuatan DED. “Memang nantinya jalurnya dari Tempel ke Patukan. Namun titik-titiknya mana saja kan masih belum diketahui,”  tandas Sigit. (bhn/laz/by)