JOGJA – Ulama yang dikenal sebagai salah satu tokoh Nahdlatul Ulama (NU) KH Maimoen Zubair atau yang akrab disapa Mbah Moen berpulang, Selasa (6/8).
Kabar meninggalnya kiai kharismatik tersebut meninggalkan duka yang mendalam bagi semua pihak, salah satunya Miftah Maulana Habiburrahman atau yang akrab disapa Gus Miftah. Melalui unggahan di akun Instagram-nya, Gus Miftah menunjukkan foto dirinya tengah melakukan video call dengan kiai sepuh itu.
Ulama nyentrik tersebut mengaku bahwa Mbah Moen sebelum Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah yang lalu, sempat memberikan hadiah berupa sorban, sandal, serta parfum kepadanya.
”Ya Allah……. Mbah moen. Dua hari sebelum lebaran beliau video call, lebaran beliau kasih saya hadiah surban, sandal dan parfum yg sering beliau pakai,” tulis Gus Miftah pada akun Instagram-nya.
Sayangnya, Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji ini belum sempat bertemu dengan Mbah Moen saat hendak berangkat ke Tanah Suci saat hendak menunaikan ibadah Haji. ”Seminggu sebelum berangkat haji gagal bertemu beliau. Pagi ini di kota suci Makkah beliau kembali kepada Allah….. ya Allah. Mohon doa untuk beliau semoga khusnul khotimah,” tulisnya.
Mengenang sosok pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, Jawa Tengah tersebut, ulama yang kerap berdakwah di kawasan lokalisasi ini teringat dari sikap ramah dan bersahajanya Mbah Moen. Dia mengakui begitu dekat dengan pribadi Mbah Moen.
”Beliau mendukung gaya dakwah saya, beliau (Mbah Moen) mengatakan pada saya mereka (anak-anak dunia malam) juga butuh ngaji,” ujarnya.
Hal lain juga diungkapkan Gus Miftah kala mengenang ulama yang wafat diumur 90 tahun tersebut kala berdoa. Dia mengungkapkan bagaimana lembutnya hati kiai tersebut.
”Saya mengingat Mbah Moen, setiap berdoa beliau minta dijauhkan dari api neraka dan setiap mahallul qiyam ketika membaca Al Barjanzi, beliau pasti menangis. Betapa lembutnya hati beliau,” katanya.
Ulama yang kerap memakai blankon saat berdakwah ini juga memberikan pesan kepada seluruh masyarakat agar tidak sembarangan mengunggah foto KH Maimoen Zubair. (naf/ila)