JOGJA – Satu per satu sarana infrastruktur ”lama” di trotoar Jalan Soedirman mulai dibongkar. Kamis (8/8) Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUKP) Kota Jogja mulai membongkar bangunan pembatas taman. Baik yang berada di sebelah utara maupun selatan jalan. Itu bertujuan agar proyek revitalisasi pedestrian Soedirman tak mengganggu fasilitas publik.

Kepala Bidang Bina Marga, DPUPKP Kota Jogja Umi Akhsanti mengatakan, ada saluran drainase dan fiber optic yang melintas di bawah trotoar Jalan Soedirman. Nah, pembongkaran juga untuk mengetahui letak jalur dua fasilitas publik itu.

”Diurut dan dicari dulu (letak jalur drainase dan fiber optic, Red). Agar saat pengerjaan lancar,” jelas Umi di kantornya Kamis (8/8).

Selain pembatas jalan, DPUPKP juga menata saluran air hujan dan jaringan listrik. Seluruh kabel yang membentang di atas trotoar salah satu jalan protokol itu dirapikan. Sebab, konsep pedestrian juga mensyaratkan minimnya gangguan visual.

”Setelah tertata, dilanjut dengan pembangunan taman, pemasangan trase, dan lampu,” ujarnya.

Pengerjaan proyek revitalisasi ini, Umi menargetkan selesai dalam 150 hari. Alias berakhir pada 22 Desember.

”Bisa lebih cepat karena tidak ada pemindahan tiang listrik,” katanya.

Terkait pedagang kaki lima (PKL), Umi menegaskan, pedestrian Soedirman harus steril. Jadi, seluruh PKL yang saat ini masih berjualan di trotoar Soedirman harus pindah.

”PKL tidak menolak,” klaimnya. (dwi/zam/rg)