JOGJA – Beberapa hari terakhir ini publik dihebohkan berita penangkapan sejumlah publik figur karena dugaan penyalahgunaan narkoba. Di Indonesia selama dua tahun terakhir, prevalensi penyalahgunaan narkoba cenderung meningkat.

Tahun 2017 pengguna narkoba terbanyak dari kalangan pekerja. Setahun kemudian,  pada 2018 terbanyak dari lingkungan pelajar. Ini menunjukkan penyalahgunaan narkoba merupakan masalah serius.

Berdasarkan pasal 1 ayat (1) UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika menyatakan, narkotika merupakan zat buatan ataupun dari tanaman yang memberikan efek halusinasi. Menurunnya kesadaran serta menyebabkan kecanduan jika pemakaiannya berlebihan.

Efeknya sebagai obat penghilang nyeri dan memberikan ketenangan. Karena itulah, sehingga banyak publik figur berdalih mengonsumsi narkoba untuk meningkatkan stamina. Padahal obat-obatan tersebut  justru memiliki dampak buruk. Ada banyak dampak buruk narkoba bagi kesehatan tubuh.

Pertama dehidrasi. Narkoba bisa menyebabkan keseimbangan elektrolit berkurang, sehingga tubuh kekurangan cairan. Jika efek ini terus berlangsung, tubuh akan kejang-kejang. Muncul halusinasi, perilaku lebih agresif dan rasa sesak di bagian dada. Dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan otak.

Kedua, halusinasi sering dialam pengguna narkoba jenis ganja. Dalam dosis berlebih bisa menyebabkan mual muntah. Rasa takut berlebih dan gangguan kecemasan. Pemakaian yang berlangsung lama mengakibatkan dampak lebih buruk. Seperti gangguan mental, depresi serta kecemasan terus menerus.

Tiga, menurunnya tingkat kesadaran. Pemakaian narkoba dalam dosis berlebih memberikan efek tubuh terlalu rileks. Sehingga kesadaran berkurang drastis (beberapa kasus pemakai tidur terus dan tidak bangun-bangun). Hilangnya kesadaran tersebut berdampak pada koordinasi tubuh menjadi terganggu. Sering bingung dan terjadi perubahan perilaku. Dampak terburuknya, hilangnya ingatan dan sulit mengenali lingkungan sekitar.

Empat, kerusakan sel otak. Beberapa jenis narkoba mengharuskan otak bekerja tidak sebagaimana semestinya. Narkoba jenis stimulan memaksa otak  bekerja lebih cepat. Menekan saraf pusat dan memaksa tubuh untuk tenang.

Lima, meningkatkan risiko berbagai penyakit. Beberapa kondisi yang paling umum dalah gangguan irama jantung. Gangguan paru-paru, hipertensi dan gangguan mental/psikologi. Enam, kematian. Pemakaian narkoba dalam dosis tinggi (overdosis) akan menyebabkan tubuh kejang-kejang. Jika dibiarkan dapat menimbulkan kematian. (**)