JOGJA – Ada peristiwa tidak biasa terlihat di acara ramah tamah anggota pasukan pengibar bendera (paskibra) dengan Gubernur DIJ Hamengku Buwono X di Bangsal Kepatihan Senin (19/8). Dua orang pejabat DIJ yang sedang bersaing kuat memperebutkan kursi Sekprov DIJ tampil bareng.
Keduanya adalah Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIJ Kadarmanta Baskara Aji dan Assekprov Pemerintahan dan Administrasi Umum Tavip Agus Rayanto.
Aji dan Tavip yang tampil bareng dalam satu acara ini boleh jadi merupakan kali pertama. Khususnya sejak keduanya disebut-sebut sebagai calon kuat Sekprov DIJ, di antara pelamar yang berjumlah sembilan orang.
Ramah tamah yang diikuti 712 anggota paskibra itu, baik Aji maupun Tavip sama-sama tampil ke podium. Aji lebih dulu mengambil mikrofon. Dia maju ke depan. Aji lantas mengajak anggota paskibra melontarkan yel-yel. “Kalau saya bilang prestasi, jawab tinggi. Jujur, silakan dijawab pasti. Pelajar Jogja, katakan bersahabat, dan Jogja, jawablah istimewa,” seru Aji dengan nada lantang. Tak lama kemudian yel-yel itu terdengar di acara. Anggota paskibra yang datang dari kabupaten dan kota se-DIJ itu terlihat bersemangat. Semua yel-yel yang dilontarkan Aji dijawab dengan tepat.
Berbeda dengan Aji, Tavip memilih menyalurkan hobi lamanya. Menyanyi. Dia melantunkan tembang lawas berjudul Kuta Bali. Lagu itu pernah dipopulerkan penyanyi Andre Hehanusa.
Sejak saat itu
Hatiku tak mampu
Membayangkan rasa di antara kita
Tiga bait itu dinyanyikan secara apik oleh Tavip mengawali lagu Kuta Bali. Sebelum menyanyi, mantan kepala Bappeda DIJ ini menyampaikan laporan. Dia bertindak menjadi ketua panitia peringatan HUT ke-74 RI tingkat DIJ. Dikatakan, setelah acara para anggota paskibra berkesempatan mengikuti karya wisata ke dalam dan luar Jawa. “Itu bentuk apresiasi dan penghargaan kepada mereka,” kata Tavip.
Usai memberikan pengarahan, Gubernur Hamengku Buwono (HB) X mengajak seorang anggota paskibra perempuan dari Kota Jogja berduet. Lagunya bertajuk Jangan Ada Dusta di Antara Kita. Lagu itu pernah dinyanyikan duet Broery Marantika-Dewi Yull.
Dalam pengarahannya, HB X mengingatkan tidak semua siswa berkesempatan menjadi anggota paskibra. Karena itu, mereka diwanti-wanti untuk menumbuhkan integritas seorang paskibra yang berideologi Pancasila. “Bawa ideologi menjadi pegangan. Kalian berhak bercita-cita menjadi apa pun. Semoga pengalaman luar biasa ini membanggakan,” ujarnya.
Diingatkan, akan tiba masa Indonesia sepenuhnya berada di tangan kaum milenial. Datangnya revolusi industri 4.0 yang tidak mungkin ditolak. Terkait itu, HB X berpesan agar anggota pakibra mewakili generasi milenial ini tidak lupa dengan akar budaya dan ideologi Pancasila. (kus/zl)