JOGJA – Dinas Perhubungan (Dishub) DIJ kian optimis becak listrik bisa segera beroperasi, Bahkan dalam pengembangannya, Dishub menggandeng salah satu operator angkutan online yang ada di Jogjakarta.

Kepala Dishub DIJ Sigit Sapto Raharjo mengatakan, telah menyiapkan becak listrik menjadi alternatif transportasi di kawasan Malioboro. Nantinya, moda tradisional tersebut bisa dipesan dari gadget masyarakat. “Nanti tidak repot lagi memesannya,” kata Sigit di Bangsal Kepatihan Kamis  (22/8).

Unit becak listrik sendiri, kata Sigit, sudah disiapkan. Dua unit dari swasta, serta dua unit dari Bank BPD DIJ dan Dishub dengan empat unit. Sehingga total, ada delapan unit yang disiapkan untuk operasional becak listrik ini. “Becak listrik ini menjadi langkah awal upaya untuk mengganti becak motor (bentor),” katanya.

Selain itu, Dishub menggandeng operator online untuk mengoperasikan Andong. Ada sekitar 30 Andong  yang disiapkan. Untuk memanfaatkan Andong pengguna harus mengakses melalui aplikasi. “Setelah itu, kami berharap aplikasi ini bisa diterapkan di Becak listrik,” katanya.

Teranyar, kata Sigit, juga ditawarkan alternatif transportasi lainnya seperti Otopad. Untuk sementara, baru ada dua otopad yang disumbangkan untuk Pemprov DIJ. “Rencananya, otopad atau skuter elektrik tersebut akan disimpan dulu di UPT Malioboro,” jelasnya.

Gubernur DIJ Hamengku Buwono X saat menemui rombongan perusahaan aplikasi, ikut menjajal otopad tersebut. Didampingi Sigit, HB X mencoba menaiki Otopad tersebut di halaman Kepatihan.

HB X berharap kerjasama dengan dengan pihak ketiga tidak hanya melulu dalam konteks sarana transportasi. Kerjasama bisa dilakukan juga dengan melakukan pemberdayaan masyarakat. Khususnya UMKM yang selama ini menjadi mitra kerja. “Kalau penghasilan meningkat, ini juga bisa mengurangi gini rasio yang ada. Ini yang kami dorong agar penghasilan orang kantoran dengan yang UMKM juga jomplang,” katanya. (bhn/pra/zl)