RADAR JOGJA – Saat ini jasa titip (jastip) pembelian barang sedang digemari oleh sebagian masyarakat. Jastip ini cukup menguntungkan, karena tak perlu repot belanja ke lokasi tujuan. Biasanya jastip ini dilakukan milenial yang sedang jalan ke luar negeri dan menawarkan diri untuk membelikan produk tertentu di negara atau daerah tertentu.

Dilansir dari jawapos.com, menurut pakar perencana keuangan dari Universitas Indonesia (UI) Zaafri Husodo, saat ini ada pergeseran budaya terkait perkembangan bisnis jastip.

Dulunya jastip biasa dilakukan untuk melayani para ekspatriat yang tinggal di Indonesia dan ingin membeli barang di luar negeri. Namun kini, para traveler semakin menjamur. Tren traveling ke sejumlah negara semakin diminati anak-anak muda.

Nah, bagi pemula ingin berbelanja lewat jastip. Ini dia langkah yang mesti diperhatikan. Saat ini  banyak jastip yang mudah ditemukan di media sosial. Berbagai produk juga ada, dari mulai makanan, fesyen, produk-produk di dalam negeri yang sulit dijangkau atau justru dari luar negeri seperti Korea, Amerika, Eropa.

Kemudian, order sesuai pesanan lewat media sosia, biasanya penyedia jastip akan mengunggah postingan di Instagram mereka. Lantas mereka menerima orderan via WhatsApp. Setelah itu, lakukan pembayaran. Biasanya pembayaran dilakukan dengan memberikan down payment (DP) 50 persen. Sedangkan penentuan harga jasa atau fee jastip juga ditentukan masing-masing pelaku jastip. Biasanya jika harga barang di bawah Rp 100 ribu, fee jastipnya 10 ribu per item. Sedangkan harga barang di atas 100 ribu fee jastipnya Rp 20 ribu per item. (jpc/ila)