RADAR JOGJA – ”Semoga Taman Pintar Yogyakarta selalu diujung tombak proses pemberdayaan dan pendidikan sumber daya manusia dalam mengembangkan masa depan yang cerah bagi seluruh bangsa yang mengandalkan pada SDM yang unggul!”

Pesan itu ditorehkan Presiden Ke-3 Republik Indonesia Bacharuddin Yusuf Habibie di kompleks Taman Pintar Jogjakarta. Pesan berupa tulisan tangan latin ini dibuat pada 6 Februari 2011.

Habibie memiliki peran besar bagi Taman Pintar. ”Beliau terakhir berkunjung ke Taman Pintar sekitar 2012. Kalau tidak salah, saat itu sedang proses film Habibie dan Ainun. Menyempatkan diri datang bersama cucunya,” kata Kepala Bidang Pengelolaan Taman Pintar Jogjakarta Afia Rosdiana di kantornya, Kamis (12/9).

Seperti diketahui, Habibie meningal dunia Rabu (11/9) di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto Jakarta. Jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan di Jakarta, Kamis (12/9).

Sosok Habibie memiliki perhatian lebih terhadap teknologi. Dalam kunjungan beberapa tahun lalu itu, Habibie menyoroti fasilitas di Taman Pintar. Dia meminta agar taman edukasi ini terus mengembangkan fasilitasnya.

Salah satu kesan berharga terlontar usai melihat Wahana Planetarium. Afia menuturkan, Habibie kagum atas fasilitas tersebut. Ini karena Planterium mampu mengamati pergerakan benda antariksa. Mulai planet hingga benda antariksa lainnya.

”Saat melihat (Wahana) Planetarium sangat apreasiasi sekali. Beliau bangga anak negeri bisa membangun planetarium bertaraf internasional,” katanya.

Jejak Habibie juga terpatri kuat. Di bagian depan Taman Pintar, terdapat tapak tangan dan jejak kakinya. Prasasti ini bersanding dengan tapak tangan dan jejak kaki enam presiden RI lainnya. Ada pula pesan suara yang tersemat dalam prasasti bertanggal 8 Oktober 2005 ini.

Sebuah penghargaan internasional yang diraih Habibie juga tersimpan di Taman Pintar. Yakni, Theodore Von Karman Award International Council of the Aeronautical Science (ICAS) yang diterima 1992. Ada pula otobiografi, potret pelantikan presiden, dan foto profil sebagai presiden RI.

”Sebenarnya ada pesawat replika N-250 Gatotkaca tapi masih dalam perbaikan. Kalau sudah selesai (diperbaiki) akan kami pasang di ruang Memorabilia Kepresidenan RI,” ujarnya.

Pengunjung Taman Pintar menyempatkan melihat potret sejarah Habibie. Salah seorang pengunjung mengaku berasal dari Singapura yakni Saiful Bachri, 38. Bersama kedua anak dan istrinya, dia mengaku kagum terhadap Habibie.

”Anak-anak kagum pada sosok beliau. Punya peran dan cita-cita yang besar kepada bangsa dan negara. Sosok yang sangat pintar dan cerdas dalam membangun bangsa,” kata pria asli Cirebon, Jawa Barat, ini. (dwi/amd)