RADAR JOGJA – Peluang menjadi wirausaha bagi anak muda sangat terbuka. Budidaya ayam potong salah satunya. Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Jogja pun menghadirkan peternak sukses, Fajar Aji Baskoro, S.Pt, untuk memotivasi bagi organisasi kepemudaan di Kota Jogja.

Kegiatan pelatihan manajemen bagi organisasi kepemudaan itu, dibuka oleh Kepala Bidang Pemuda Dispora Kota Jogja Drs.Wisnu Sanjaya, M.ENG, di ruang rapat Dispora Kota Jogja, Kamis (12/9). Acara ini diselenggarakan oleh Seksi Kelembagaan Kepemudaan Dispora Kota Jogja.

Fajar dalam paparannya, di depan puluhan anak muda, menyebut, konsumsi daging ayam ras per kapita per tahun masyarakat Indonesia, pada 2017 mencapai 5,68 kg per kapita per tahun. Meningkat 573 gram atau 11,2 persen dibanding konsumsi tahun sebelumnya. “Bahkan 2019 pemerintah impor ayam ras dari Brasil untuk membantu pemenuhan permintaan masyarakat,” tuturnya menjelaskan besarnya kebutuhan ayam ras di Indonesia.

Dia menilai itu menjadi peluang bisnis. Untuk itu dia mengenalkan cara budidaya ayam ras di Indonesia yang bisa dilakukan secara kemitraan. “Kerjasama dengan perusahaan inti peternak sebagai plasma,” jelasnya.

Sebagai awal, bibit dan pakan diberikan di depan. Tapi peternak wajib menyiapkan kandang dan peralatannya, tenaga budidaya, sekam (alas ayam), media pemanas ayam kecil (pemanas dan gas) dan kebutuhan pemeliharaan di luar pakan dan bibit dan ovk. Harga pakan, bibit dan ovk ditentukan di depan melalui kontrak kerjasama yang disetujui bersama dan akan dibayarkan dari hasil penjualan total panen. “Hasil dari total penjualan ayam dikurangi bibit, pakan dan ovk yang sudah di setujui oleh dua pihak adalah hasil budidaya peternak,” ungkapnya.

Tapi diakuinya, dalam pelaksanaanya pasti ada tantangannya. Fajar yang mengaku saat ini sedang mencoba budidaya ayam potong hingga 10 ribu ekor itu, menyebut bagi pemula kendalanya modal pas-pasan. Selian itu kandang dan fasilitas tidak standar karena mencoba menekan biaya operasional. Belum lagi, kondisi cuaca yang sering ekstrem. “Kadang juga anak buah kandang yang ngeyel, adanya wabah penyakit. Tapi yang perlu diantisipasi sejak dini soal daya juang yang lemah,” tuturnya. (*/pra/tif)