RADAR JOGJA – Seperlima plasma nutfah anggrek di dunia berada di Indonesia. Termasuk jenis-jenis anggrek lokal yang tergolong langka. Bunga anggrek memiliki daya tarik tinggi. Bunga ini mempunyai keanekaragaman bentuk, ukuran, warna, dan corak.

Dilansir dari jawapos.com, diperkirakan ada 5.000 spesies tersebar di hutan-hutan seluruh Indonesia dari Sumatera hingga Papua. Bahkan, anggrek spesies merupakan titik tolak produksi hasil silangan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi.

Keanekaragaman anggrek spesies yang terdapat di pasar ekspor anggrek terus meningkat. Setiap tahun, banyak hasil silangan jenis baru yang belum pernah ada sebelumnya. Dendrobium merupakan salah satu jenis anggrek yang banyak diminati oleh para kolektor sebagai anggrek alam hutan Indonesia.

Tidak kalah pentingnya, anggrek Indonesia juga sudah didaftarkan oleh pelaku usaha di Royal Horticultural Society, organisasi international khususnya untuk bunga. Lembaga penelitian dan nursery dalam negeri juga mampu mengembangkan varietas baru berdaya saing kuat dengan varietas impor. Balai Penelitian Tanaman Hias hingga kini sudah mendaftarkan 25 varietas anggrek potensial.

Seorang pelaku usaha anggrek sukses anggrek Dedek Setia Santoso menyebutkan, bisnis usaha anggrek sangat menjanjikan. Sebab, peluang ekspor masih terbuka luas. ”Peminat dan penikmatnya juga selalu bertambah. Dengan begitu luasnya peluang untuk ekspor anggrek, makanya harus didukung oleh regulasi yang mendukung,” ujarnya. (jpc/ila)