RADAR JOGJA – LAGA di sektor putri, pada hari keenam Honda DBL D.I.Jogjakarta Series 2019 mempertandingan dua laga. Dalam gelaran yang berlangsung di GOR UNY Selasa (15/10), SMAN 1 Jogja (Teladan) menghadapi SMAN 9 Jogja (Trappsila). Dilanjutkan laga SMA Bopkri 1 Jogja (Bosa) melawan SMAN 2 Ngaglik (Padmawidya).
Di laga tersebut, Teladan mengalahkan Trappsila 17-13. Kekalahan ini tentu disesali pelatih Trappsilla Pramanta Dicky Rosandy. Apalagi di laga perdana lalu, Trappsila kalah melawan SMAN 10 Jogja.
Hal itu membuat SMAN 9 Jogja dipastikan gagal lolos ke fase selanjutnya pada Honda DBL D.I.Jogjakarta Series 2019. “Anak-anak masih belum menguasai pertandingan, finishing mereka perlu banyak perbaikan,” ujar Pramanta pasca pertandingan.
Sementara itu, Teladan menang atas Trappsila. Kemenangan itu membuka peluang mereka lolos ke babak selanjutnya. Teladan mengumpulkan dua poin. Bersama SMAN 10 Jogja, Teladan menjadi dua tim yang berpeluang mewakili Grup G ke fase selanjutnya.
Kendati demikian, permainan pemain Teladan masih belum memuaskan sang pelatih Dwi Aprilianingsih. Menurut Dwi, permaianan Srikandi Teladan seharusnya bisa jauh lebih baik. “Tapi kerja sama mereka saya rasa sudah cukup bagus,” tandas Dwi.
Pada laga lain, Bosa berhadapan dengan Padmawidya. Bosa mengakui keunggulan SMAN 2 Ngaglik dengan skor 16-21. Ini kekalahan kedua Bosa di Honda DBL D.I.Jogjakarta Series 2019. Mereka dipastikan tidak bisa melaju ke babak selanjutnya.
Di sisi lain, kemenangan ini membuka peluang Padmawidya lolos ke fase selanjutnya. Saat ini mereka mengumpulkan dua poin. Laga terakhir di Grup A melawan SMA Stella Duce 1 Jogja akan menjadi penentu langkah SMAN 2 Ngaglik.
Asisten Pelatih SMAN 2 Ngaglik Ilham Rinjani Patriot mengatakan belum puas dengan permainan asuhannya. Seharusnya SMAN 2 Ngaglik bisa menang dengan skor lebih besar. “Selain itu sisi penyerangan kami juga masih harus dibenahi,” kata Ilham. (cr12/iwa/rg)