RADAR JOGJA – Pondok Pesantren Ora Aji asuhan Ulama Nyentrik Miftah Maulana Habiburrahman atau yang akrab disapa Gus Miftah menggelar berbagai kegiatan menyambut Milad Pondoknya yang ke-7.
Digelar di halaman Masjid Al-Mbejaji Tundan, Purwomartani, Kalasan, Sleman selama dua hari Sabtu (2/11) dan Minggu (3/11).
Beberapa rangkaian kegiatan yang diselenggarakan diantaranya semaan alquran, mujahadah, festival budaya dan jalan sehat bersama Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi.
Sebagai acara puncak, Ponpes Ora Aji juga menggelar Panggung Hiburan Rakyat yang menampilkan bintang tamu Shaggy Dog, Jogja Hip Hop Foundation (JHF), dan Biangindas.
“Jadi pokoke nyeneng-nyenengke umat dan rakyat,” kata Gus Miftah yang kerap mengisi pengajian di klab-klab malam itu.
Ustad yang akrab disapa Abah ini menuturkan, sejumlah tokoh penting hadir dalam acara Mujahadah yang digelar Sabtu malam (2/11). Di antaranya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun, Kapolda DIJ Irjen Ahmad Dofiri, Danrem 072 Pamungkas Brigjen TNI Muhammad Zamroni, dan Deddy Corbuzier bersama tunangannya Sabrina Chairunnisa.
Diikuti puluhan ribu Jamaah, pengajian dan mujahadah berlangsung tertib dan aman. Dalam sambutannya, suami Ning Astuti ini menceritakan bagaimana awal mula dirinya mendirikan Pondok Pesantren Ora Aji.
Pria berblangkon tersebut mengaku dalam proses pembangunan pondok pernah ditipu teman lamanya. Namun pada akhirnya jelang satu bulan kemudian, dia bertemu Kapolda DIJ saat itu Brigjen Pol Tjuk Basuki dan menceritakannya. Saat itu, Gus Miftah diminta mengisi kajian pernikahan anak Kapolda DIJ tersebut di Sidoarjo, Jawa Timur.
“Singkat cerita seminggu setelah pernikahan beliau datang, dan bersedia membantu pembangunan pondok,” kenangnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mempunyai kesan tersendiri atas acara yang setiap tahun diselenggarakan ini. Ganjar menilai metode dakwah Gus Miftah dilakukan melalui pendekatan budaya yang dapat merangkul semua kalangan.
“Hal itu yang sekarang diperlukan untuk menjelaskan penjabaran sila pertama Pancasila kepada semua kalangan,” katanya.
Untuk itu Ganjar berpesan kepada seluruh masyarakat untuk tetap menjaga silaturahmi dan saling menghormati, apapun agama, suku dan golongannya.
Sementara itu, di tempat yang sama Kapolda DIJ Irjen Ahmad Dofiri mengungkapkan pengalaman pertamanya masuk ke tempat pengajian diarak dengan bregada.
“Di tempat lain belum pernah ada seperti ini. Artinya apa? bahwa budaya yang baik itu diuri-uri oleh Gus Miftah. Seperti kata Pak Ganjar kalau Gus Miftah itu sesuai konteks zaman sekarang,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, Gus Miftah bersama para tamu undangan bersama-sama membuka pemberian temannya dari Tanah Suci Makkah yang berupa kain Kiswah Makam Nabi Muhammad SAW dan sebuah kunci Kabah.
Di kesempatan yang sama Gus Miftah juga membimbing dua orang untuk menjadi mualaf yakni Maurits Lekowel dari Ambon dan Alfonsius Ferdinand Tambunan dari Jakarta. “Sebelumnya ada sepuluh orang yang sudah ke Pondok, mungkin tidak bisa masuk karena jamaah penuh,” tambahnya. (naf/tif)