RADAR JOGJA – Assekprov Pemerintahan dan Administrasi Umum DIJ Tavip Agus Rayanto menegaskan komitmennya mendukung kepemimpinan Sekprov Kadarmanta Baskara Aji.
Meski pernah bersaing dan sama-sama menjadi calon kuat, Tavip mengaku legawa. Dia dapat menerima kenyataan yang terjadi.
“Jabatan itu bukan hak. Namun amanah. Saya siap nyengkuyung,” ungkap Tavip usai menghadiri acara pelantikan Sekprov DIJ di Bangsal Kepatihan Jogja, Rabu (6/11).
Mantan kepala Bappeda DIJ itu mengungkapkan, dalam hidup tidak boleh selalu melihat ke atas. Tapi harus membiasakan melihat ke bawah. Dengan begitu, hidup akan terasa lebih berarti. “Aja dangak, ning ndungkluk (lihat ke bawah jangan ke atas, Red),” katanya.
Sehari menjelang pelantikan, Tavip juga menulis status di akun Instagramnya. “Yaa Allah mudahkanlah urusan kami hingga menjadi hambamu yang tawwadu penyabar,… dan selalu bersyukur. Aamin,” begitu tulisnya di akun instagramnya @tavipagusr.
Selama proses pelantikan terlihat perhatian tamu undangan bukan semata tertuju pada sosok Aji. Sebagian justru lebih memerhatikan Tavip. Dia duduk berdampingan dengan Kepala Dinas Pariwisata DIJ Singgih Raharjo.
Maklum, Tavip merupakan salah satu kandidat yang awalnya punya kans paling kuat. Dia masuk tiga besar. Nilainya juga tertinggi mengungguli dua calon lainnya, Aji dan Sekda Gunungkidul Drajad Ruswandono.
Tapi saat seleksi akhir, nama Tavip justru terpental. Sejumlah ASN pemprov ikut prihatin dengan nasib yang dialami pejabat yang hari ini merayakan ulang tahun. Birokrat yang piawai bermain musik itu lahir pada 7 November 1964. Hari ini dia genap berusia 55 tahun.
“Ikut sedih saja, kok Pak Tavip nggak jadi,” ujar beberapa ASN. (kus/bhn/laz)