RADAR JOGJA – Seniman multitalenta Djaduk Ferianto telah berpulang, Rabu (13/11). Djaduk meninggal dunia pada pukul 02.30 di kediamannya, Padukuhan Kembaran RT 05, Tamantirto, Kasihan Bantul.
Dia meninggal dunia di usia 56 lantaran serangan jantung. Meninggalkan seorang istri, Bernadette Ratna Ika Sari (Petra) dan lima orang anak. Yakni, Gusti Arirang, Ratu Hening, Gallus Presiden Dewagana, Rajane Tetabuhan dan Kandida Rani Nyaribunyi.
Putri kedua Butet Kartaredjasa Suci Senanti menceritakan kejadian kepergian ayahnya. Pada Rabu dini hari (13/11) sekitar pukul 01.00, Djaduk pulang dari kediaman Aji Wartono kru boarding of creative Ngayogjazz.
Pukul 02.00 dia membangunkan istrinya Petra dan mengatakan kesemutan di bagian dada. Petra panik dan menghubungi kakak Djaduk, Elia Gupita.
“Ibu Ita datang itu, pak Djaduk udah ngga ada respon. Lalu baru menghubungi ambulan,” katanya. Nah, selang setengah jam ambulan datang dan dilakukan pemeriksaan.
“Ketika cek tensi ternyata sudah meninggal. Tanda-tandanya pupil sudah membesar dan lebam di bagian punggung,” kata Suci.
Di tempat yang sama, putra sulung Elia Gupita, Puti Lokita menambahkan, selama ini Djaduk diketahui memiliki riwayat diabetes dan asam lambung. Hingga harus melakukan pemeriksaan rutin di medis. (mel/riz)