RADAR JOGJA – Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menggelar pelatihan bagi mahasiswa berprestasi yang mengikuti Pilmapres (Pemilihan Mahasiswa Berprestasi) 2019/2020, di Kampus Utama UAD, di Tamanan, Bantul, Minggu (10/11).
Program yang digulirkan oleh Kemenristekdikti ini bertujuan meningkatkan jumlah mahasiswa berprestasi di seluruh Indonesia. Pelatihan ini menghadirkan Gatot Sugiharto SH MH yang menyampaikan materi communication skills dan Caraka Putra Bhakti SPd MPd menjelaskan tentang presentation skills.
Kemudian ada sesi experience sharing oleh Juara 1 Mawapres Utama UAD 2018/2019 dari Fakultas Farmasi UAD Desty Restia Rahmawati yang menyampaikan pengalamannya sebagai mahasiswa berprestasi UAD 2018/2019 yang mewakilI UAD ditingkat LLDIKTI Yogyakarta dan nasional.
Desty menyampaikan, ada beberapa penghargaan yang akan didapatkan Mawapres. Yakni mendapat prioritas untuk difasilitasi di berbagai kegiatan kemahasiswaan seperti piagam, beasiswa, dan seminar di luar negeri.
Mahasiswa terpilih dari 11 Fakultas di UAD harus berjuang memberikan yang terbaik. Karena seleksi Mawapres merupakan perjalanan panjang dan kompetisi ini sebagai puncak prestasi bagi mahasiswa di Indonesia. “Persiapan harus dilakukan dengan sebaik-baiknya,’’ pesannya.
Kepala Bidang Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni Bimawa UAD Danang Sukantar SPd MPd menyampaikan terdapat persyaratan yang harus dipenuhi dengan kriteria dan standar tertentu.
Yakni minimal IPK 3,60 untuk eksakta dan 3,75 untuk non-eksakta. Aktif di organisasi kemahasiswaan, memiliki prestasi tingkat nasional dan internasional, menyusun karya tulis ilmiah (KTI) dan mempresentasikannya. “Kemampuan berbahasa asing atau Bahasa Inggris, dan berkepribadian baik,” ujar Danang.
Pilmapres bertujuan agar mahasiswa dapat menyeimbangkan antara hard skills dan soft skillsnya. Dalam rangka mendesain generasi emas penerus bangsa yang dapat mengimplementasikan keahliannya guna membawa perubahan ke arah yang jauh lebih baik.
Menurut Danang, Pilmapres dinilai telah memberikan dampak positif pada budaya berprestasi dan menghargai prestasi serta karya mahasiswa, termasuk model pembinaan mahasiswa di kalangan perguruan tinggi dan secara langsung atau tidak langsung dapat mengangkat martabat mahasiswa serta perguruan tingginya.(*/din)