RADAR JOGJA -Ngakunya mau jaga lingkungan dari klitih. Tapi malah bikin geger. Itulah yang dilakoni dua orang pemuda asal Sleman Nurdin Pradaya, 24 dan Febrian Hafid Alrofi, 21.

Kanit Reskrim Polsek Ngaglik Iptu Budi Karyanto menjelaskan detail kejadian. Berawal saat keduanya beralibi melakukan patroli di kawasan Kecamatan Ngaglik. Sasarannya kumpulan pemuda yang dianggap mencurigakan.

“Ngakunya seperti itu, patroli cari klitih. Tapi kok malah bawa senjata tajam dan mengancam pengguna jalan lainnya. Akhirnya justru diteriaki begal dan diamankan warga,” jelasnya ditemui di Mapolsek Ngaglik, Jumat (6/12).

Kejadian itu Selasa malam (3/12) tepatnya pukul 22.00. Bermodalkan Honda Beat keduanya mengitari jalan kawasan Kecamatan Ngaglik. Sebelum beraksi, keduanya hanya ingin mencari warung rokok.

Di tengah perjalanan, kedua pemuda ini melihat rombongan lima sepeda motor. Tanpa berpikir panjang, kedua pengangguran ini mengejar rombongan. Diawali dengan memepet rombongan tersebut. Alibinya bertanya asal dan tujuan berkendara di malam hari.

“Saat mepet yang kedua kalinya di jalan Palagan, tersangka Nurdin mengeluarkan pedang. Gagangnya disambungkan hingga jadi lebih panjang. Setelahnya pedang diseretkan ke permukaan aspal,” katanya.

Aksi ini membuat rombongan kendaraan korban ketakutan. Hingga akhirnya kedua pemuda tersebut diteriaki begal. Ibarat senjata makan tuan, keduanya langsung melarikan diri.

Masuk perkampungan bahkan hingga ke persawahan.

Teriakan para korban mencuri perhatian warga sekitar. Respon cepat dengan mengejar kedua pemuda tersebut. Keduanya sempat mendapatkan bogem mentah dari warga. Apalagi tersangka Nurdin diduga dalam kondisi tidak sadar.

“Kalau motif katanya mau membasmi klitih (aksi kriminalitas jalanan). Tapi tidak dibenarkan karena membawa senjata tajam. Nurdin kami tahan sementara Rofi statusnya saksi karena hanya sebagai joki,” jelasnya. (dwi/riz)