RADAR JOGJA – Para pendonor darah sangat layak disebut pahlawan kemanusiaan. Sebab, mereka telah tulus dan ikhlas dalam menolong sesama. Mereka sama sekali tidak mengharapkan balas jasa.

“Semangat seperti ini harus disebarluaskan. Semoga menginspirasi,semakin banyak masyarakat yang melakukan hal sama,” jelas Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito saat menerima kunjungan 14 dari 15 orang Pendonor Darah Sukarela PMI Kota Magelang di Pendapa Pengabdian Kota Magelang kemarin (10/12).

Para pendonor itu bakal menerima penghargaan Satya Lencana Kebaktian Sosial dari Presiden Indonesia Joko Widodo. Berdasar catatan PMI Kota Magelang, pendonor tertua yang masih aktif berdonor yakni Alexander Daniel Pangka, 78. Warga Pemuda di Kota Magelang itu telah berdonor 147 kali.

Sedangkan pendonor terbanyak adalah Bambang Istianto, 68. Dia sudah berdonor 159 kali.

“Penghargaan itu merupakan bentuk apresiasi pemerintah kepada pendonor darah sukarela yang telah menyumbangkan darahnya lebih dari seratus kali,” jelas Sigit.

Penghargaan tersebut juga menunjukkan PMI Kota Magelang merupakan lembaga yang dipercaya masyarakat Kota Magelang dan sekitarnya untuk menyalurkan darah. Hal itu tidak lepas dari pelayanan PMI Kota Magelang yang optimal.

“Tidak hanya (pendonor) Kota Magelang, bahkan sampai Purworejo mereka mendonorkan darah melalui PMI Kota Magelang. Itu karena pelayanan yang baik, ruangan ber-AC, bersih. Saya hadir karena supaya penginspirasi masyarakat dan PMI lainnya agar bergerak, kebutuhan darah tercukupi,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Pemkot Magelang memberikan bantan sepeda motor untuk operasional PMI Kota Magelang. Sepeda motor tersebut diharapkan dimanfaatkan untuk melayani masyarakat yang membutuhkan.

Ketua PMI Kota Magelang Sumartono menyatakan, para penerima penghargaan dari presiden adalah pendonor darah sukarela yang teratur setiap 2,5 hingga 3 bulan sekali menyumbangkan darah untuk orang lain. Seharusnya 15 pendonor yang berangkat ke Jakarta untuk menerima penghargaan namun seorang pendonor meninggal dunia.

“Penghargaan adalah apresiasi kepada pendonor yang lebih dari seratus kali berdonor atau rata-rata sudah 25 tahun. Mereka tidak hanya dari Kota Magelang, juga luar kota. Satu orang yang meninggal tetap diberi penghargaan” kata Sumartono di dampingi Wakil Ketua PMI Kota Magelang Sri Harso. (asa/amd)