RADAR JOGJA – Menstrual cup kini sering jadi perbincangan di kalangan perempuan.  Produk pengganti pembalut berbentuk corong yang terbuat dari silikon ini berfungsi menampung darah menstruasi. Berbeda dengan pembalut atau tampon yang bersifat menyerap darah di dalam vagina. Sebelum mencoba menstrual cup, ada baiknya mengetahui keuntungan dan kekurangan benda imut ini.

Dilansir dari alodokter.com, menstrual cup mengusung konsep produk ramah lingkungan, karena dapat dipakai berulang setelah dicuci bersih usai dipakai. Setiap bulannya juga perlu dilakukan sterilisasi dengan cara direbus. Dengan perawatan yang baik dan benar, menstrual cup dapat bertahan hingga 10 bulan. Jika tidak telaten, justru berisiko meningkatkan potensi gangguan kesehatan seperti iritasi hingga infeksi pada vagina.

Daya tampung menstrual cup yang dapat dipakai selama enam hingga 12 jam ini sekitar 40 ml. Karena hanya menampung darah, menstrual cup tidak mengganggu keseimbangan pH dan bakteri di vagina. Selain itu, membuat darah haid tidak terpapar udara sehingga tidak menimbulkan bau darah seperti saat menggunakan pembalut.

Dari segi keamanan, menstrual cup yang hanya menampung darah dan tidak menyerap darah dapat menurunkan risiko terjadinya infeksi bakteri. Selain itu juga kecil sekali risiko untuk lecet atau ruam seperti jika menggunakan pembalut.

Di samping berbagai kelebihan tersebut, menstrual cup juga memiliki beberapa kekurangan. Proses memasukkan dan mengeluarkan menstrual cup cukup sulit dan bisa jadi tak nyaman bagi beberapa perempuan saat pertama kali mencobanya. Apalagi jika belum pernah melakukan hubungan sex. Hal ini juga menjadi pertimbangan bagi beberapa perempuan Indonesia karena dianggap tabu. Nah, saat melepas menstrual cup, perlu dilakukan dengan hati-hati agar darah yang tertampung tidak tercecer atau terciprat.

Menstrual cup tersedia dalam berbagai ukuran.  Pastikan memilih ukuran yang pas dan nyaman saat dipakai. Pada kondisi tertentu, seperti fibroid, rahim yang miring atau turun, cenderung lebih sulit dalam menemukan ukuran yang pas. Selain silikon, beberapa menstrual cup juga terbuat dari bahan lateks. Bagi yang alergi dengan lateks, lebih baik pilihlah menstrual cup yang berbahan silikon. (tif)