RADAR JOGJA – UPT Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Kota Magelang kian modern. Tempat penyembelihan hewan itu dilengkapi electric railing system (ERS).

Prasarana ini merupakan sistem penggantungan karkas hewan agar tidak menyentuh lantai sehingga meminimalkan kontaminasi bakteri. “Railing system secara elektrik berfungsi untuk menggantung karkas atau hewan setelah disembelih sehingga memudahkan proses menguliti,” jelas Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang Eri Widyo Saptoko.

Dia menjelaskan, operasional sistem ini dilengkapi sembilan unit katrol elektrik dan satu unit timbangan digital. Railing system ini sangat menunjang upaya pencapaian sertifikasi nomor kontrol veteriner (NKV).

Pemakaian alat ini juga bermanfaat mengalirkan air dan darah turun dan keluar dari leher ternak yang disembelih. Selain itu, saat proses pengulitan hewan tidak diletakkan di bawah sehingga daging lebih bersih, sehat, dan awet. “Diharapkan dengan sistem ini akan mempercepat proses pelayanan pemotongan hewan,” imbuh Eri.

Penggunaan alat ini perlu didukung peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan petugas. Sosialisasi, pendampingan dan peningkatan kompetensi petugas yang terus dilaksanakan.

RPH Kota Magelang rata-rata melayani pemotongan sapi 9 sampai 12 sapi setiap hari. Bahkan, menjelang lebaran jumlahnya meningkat hingga 15 ekor sapi per hari.

Penggunaan alat ini diapresiasi Komisi B DPRD Kota Magelang. Anggota komisi tersebut mengunjungi RPH Canguk itu Jumat lalu (20/12). Mereka mendukung upaya Disperpa Kota Magelang memodernisasi sarana dan prasarana di RPH terbesar ketujuh di Jawa Tengah ini.

Disperpa juga dinilai telah melakukan langkah-langkah mengedukasi para pelaku peternakan. Diharapkan, pelayanan yang semakin meningkat ini menjadi garda terdepan untuk ketersediaan daging hewan yang aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH) bagi masyarakat. (asa/amd)