RADAR JOGJA – Masa liburan Natal dan Tahun Baru 2020 (Nataru), wisatawan yang datang ke Sleman diimbau tidak nekat mendaki Gunung Merapi. Ditutupnya jalur pendakian sejak 2018 dikarenakan letusan freatik yang tidak bisa dipredisi.
Kasubag TU Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) Akhmadi menjelaskan selama masa ditutupnya jalur pendakian, sudah ada sejumlah pendaki yang berniat mendaki Merapi. Salah satunya lewat jalur Selo, Boyolali.
Namun, pihaknya bekerja sama dengan masyarakat, SAR, Koramil, Polsek setempat dan tim basecamp Barameru telah mengantisipasinya. Status Merapi yang saat ini masih Waspada, masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak.
Saat ini, tambah Akhmadi, dari lima jalur pendakian Gunung Merapi, hanya tersisa dua jalur pendakian yang berstatus jalur legal. Melalui Selo dan Sapuangin dari Klaten.
‘’Sedangkan jalur Babadan di Magelang, dan Kinahrejo dari jalur rumah Mbah Maridjan sudah ditutup,’’ jelas Akhmadi, Jumat (27/12).
Menurut dia, waktu penutupan jalur masih belum bisa ditentukan. Pihaknya hanya menginduk pada Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG). Yang mana jika BPPTTKG memberikan status normal, kemungkinan besar jalur pendakian akan dibuka kembali.
Akhmadi mengatakan ada risiko yang tak bisa diduga bila wisatawan atau masyarakat nekat mendaki Merapi. Belajar dari pengalaman saat munculnya letusan freatik pada 2018.
‘’Saat itu, BPPTKG masih menyatakan aman untuk pendakian, hingga malam harinya. Pada hari itu, ada seratusan pendaki yang ada di puncak Merapi, tepatnya di Pasar Bubrah. Tapi pagi harinya, BPPTKG mencurigai akan ada letusan freatik, dalam jangka waktu dua jam ke depan,’’ ujar Akhmadi.
Hal tersebut yang menjadi pertimbangan mengapa jalur pendakian masih ditutup sampai sekarang. Terlebih, karakter Merapi yang masih mengeluarkan awan panas meskipun saat ini durasinya mulai berkurang. Namun kegempaan vulkanik dan lahar panas yang masih ada harus diwaspadai.
Akhmadi meminta wisatawan dan masyarakat untuk tidak percaya pada berita bohong seputar jalur pendakian. Misalnya kabar di media sosial yang menyebutkan jalur pendakian yang telah dibuka, dengan mencantumkan gambar foto Merapi pada 2016. (eno/iwa/rg)