RADAR JOGJA – Dinas Perhubungan (Dishub) Sleman menyiapkan jalur alternatif untuk mengurai kepadatan lalu lintas (lalin) selama perayaan malam pergantian tahun. Manajemen rekayasa jalan akan dilakukan dengan menerjunkan 43 personel. Terbagi menjadi lima regu.

Kepala Seksi Angkutan dan Terminal Dishub Sleman Tetty Tamiyati menjelaskan pihaknya akan berkoordinasi dengan Polres Sleman untuk manajemen rekayasa jalan. Manajemen rekayasa jalan dibutuhkan karena adanya pesta kembang api di Denggung yang akan menutup jalan provinsi.

Tetty menambahkan, ada beberapa ruas jalan atau rute yang bisa menjadi jalur alternatif ke destinasi wisata di Sleman yang bisa dilalui. Mulai dari Ruas Tempel, Pakem, Cangkringan, menuju Kalasan.

Ada pula Ruas Klangon, Godean menuju Tempel. Bisa pula melewati Ruas Mlati, Balangan, untuk menuju Dekso.

“Masyarakat juga bisa melewati Denggung, Besi, Koroulon menuju Joholanang, melewati ruas Prambanan menuju Piyungan, serta ruas Jogjakarta, Godean untuk arah Nanggulan,” jelas Tetty, Senin (30/12). Diprediksi, kemacetan akan terkonsentrasi di sejumlah destinasi wisata, seperti Kaliurang, Breksi, dan Prambanan.

Kepala Seksi Operasional Lalu Lintas Dishub Sleman Sunardi mengatakan pihaknya telah melakukan pemetaan sejumlah jalan yang akan direkayasa. Selain Simpang Denggung, ruas menuju Breksi dan Prambanan juga akan mengalami penumpukan kendaraan.

Untuk mencegah kemacetan, kendaraan dari arah Kota Jogja dibelokkan ke Simpang Selatan Denggung yakni Jalan PJKA. Tembus ke Pasar Sleman. Kemudian seputaran Kolam Renang Tirta Arta akan dibelokkan ke kanan yang nantinya masuk ke jalan PJKA, kemudian ke kiri. “Titik pengalihan lainnya, Simpang Beran Lor diarahkan ke kanan,” tutur Sunardi.

Dishub mengantisipasi penumpukan kendaraan di Pasar Sleman dengan menempatkan personel serta memasang water barrier. Sementara itu, di kawasan lereng Merapi, akan tetap dilakukan pantauan dengan personel yang akan berjaga di lokasi.

Sunardi menyatakan Dishub tak menerapkan kebijakan pembatasan jumlah kendaraan. Karena masih perlu menganalisis kondisi lapangan.

Manajemen rekayasa dilakukan sembari melihat frekuensi lalu-lintas. Sekaligus sebagai langkah mengantisipasi jangan sampai ada kecelakaan lalu lintas. “Kami imbau para pengendara agar tetap hati-hati, mengingat malam tahun baru lalu lintas pasti padat. Pengguna jalan selalu waspada, karena jalanan ramai, terutama di jalur utama,” tambahnya. (eno/iwa/rg)