RADAR JOGJA – Berniat menjadi dokter gigi? Itu menjadi pilihan yang bagus, sebab jumlah dokter gigi di Indonesia masih terbilang minim.
Dilansir dari jawapos.com, kebutuhan dokter gigi terus meningkat. Bahkan, setiap tahun lulusan dokter gigi baru di seluruh fakultas kedokteran gigi (FKG) di Indonesia hanya sekitar 1.500 orang.
Menurut Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga (FKG Unair) Dr drg Darmawan Setijanto MKes, Indonesia masih sangat kekurangan dokter gigi. Dijelaskan, dari perbandingan berdasar World Health Organization (WHO) idealnya satu dokter gigi melayani 7.500 penduduk di Indonesia. Sedangkan saat ini perbandingan di Indonesia satu dokter gigi untuk 9.000 penduduk.
Selain jumlah penduduk Indonesia yang begitu besar, penyebaran dokter gigi yang ada saat ini juga belum merata. Sebab, kebanyakan mereka berpraktik di wilayah Jawa dan Sumatera. Sedangkan di wilayah Indonesia Timur, masih sangat jarang ada dokter gigi.
Salah satu penyebabnya karena kebutuhan sarana-prasarana dokter gigi sangat besar. Selain itu, dibutuhkan aliran listrik. Di pelosok-pelosok daerah, sarana dan prasarana yang menjadi kendala.
Di Indonesia saat ini jumlah dokter yang aktif mencapai 199.680 dokter. Ada 29.510 dokter gigi dan 3.974 dokter gigi spesialis. Data tersebut diambil dari website resmi Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) per 8 Januari 2020.
Berdasar riset kesehatan dasar (riskesdas) hanya 10 persen penderita sakit gigi yang terlayani. Artinya, jika jumlah dokter gigi bertambah, banyak penderita sakit gigi yang bisa terlayani. (jpc/ila)