RADAR JOGJA – Wabah virus korona menjadi perhatian serius seluruh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Terbukti seluruh Kepala KKP tengah menjalani rapat bersama. Tujuannya, mencegah dan menangani potensi wabah yang berasal dari Wuhan Tiongkok tersebut.
Kepala KKP Kelas IV Jogjakarta Agus Syah Fiqhi Haerullah menjamin manajemen darurat berjalan efektif. Pencegahan tak dilakukan oleh instansinya semata. Seluruh pintu masuk telah dijaga ketat. Terutama pintu kedatangan internasional Bandara Internasional Adisutjipto Jogjakarta.
“Acuan yang kami pakai adalah Undang Undang Nomor 8 Tahun 2018 tentang Karantina Kesehatan. Selalu siap sedia menjaga dan mengantisipasi dari penyakit potensial wabah,” jelasnya dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (27/1).
Antisipasi dengan penyiagaan penuh thermal scanner di Bandara Adisutjipto. Alat ini, lanjutnya, mampu mendeteksi suhu tubuh secara langsung. Terduga penderita akan memiliki suhu tubuh diatas normal. Acuan saat ini adalah suhu tubuh diatas 38 derajad celcius.
Langkah selanjutnya melakukan karantina. Berlanjut dengan pendataan keluhan dan jejak rekam perjalanan. Kecurigaan muncul apabila terduga mengunjungi sejumlah negara terdampak. Terutama yang berasal dari Tiongkok.
“Keluhan awal itu seperti influenza. Langsung kami observasi untuk selanjutnya kami kirim ke RS Sardjito sebagai rumah sakit rujukan nasional di wilayah Jogjakarta,” katanya.
Jajarannya juga memberikan imbauan dan edukasi. Sasarannya adalah warga yang akan atau datang dari luar negeri. Langkah ini diharapkan menjadi preventif utama. Sehingga penyebaran virus korona bisa ditekan.
“Edukasi kesehatan kepada lintas sektor khususnya yang akan kontak dengan orang di luar negeri. Baik melalui media sosial maupun langsung di lapangan,” ujarnya. (dwi/ila)