RADAR JOGJA – Enam siswa masih dalam pencarian tim relawan gabungan. Sementara data terbaru menyebut lima siswa peserta susur sungai meninggal dunia. Empat jenazah di SWA Klinik Turi dan satu jenazah di RS Puri Husada.
Kepala Kantor Basarnas Jogjakarta Lulu Wahyu Effendi menjabarkan detail data terbaru. Total peserta susur sungai SMPN 1 Turi berjumlah 250 siswa. Sebanyak 210 siswa telah melakukan presensi di sekolah. Sebanyak 27 siswa dirawat di Puskemas Turi. Enam siswa terdaftar di SWA Klinik Turi.
“Total siswa sebenarnya 256, ada enam anak izin. Lalu 210 sudah melapor di sekolah. Enam di klinik SWA, empat diantaranya meninggal dunia dan satu meninggal di Puri Husada,” jelasnya.
Dari total inventaris tersisa enam siswa dalam pencarian. Hingga kini timnya masih menunggu data terbaru. Apakah siswa benar hilang atau sudah pulang ke rumah.
“Sisa enam orang yang masih dalam pencarian. Belum bisa dipastikan apakah memang hilang atau pulang. Mencari data terbaru untuk terus disinkronkan,” katanya.
Wahyu memastikan pencarian akan terus berlanjut. Timnya tak mempermasalahkan kondisi hujan. Pencarian tetap terfokus di sepanjang aliran sungai Sempor. Mulai dari jembatan Sempor menuju selatan.
Pencarian dilakukan dalam dua metode, darat dan sungai. Untuk mengoptimalkan pencarian, Kantor Basarnas Jogjakarta menurunkan empat rafting boat.
“Tetap lanjut susur sungai dan susur darat. Cuaca saat kejadian itu berubah mendadak. Awalnya landai tiba-tiba meluap. Inilah yang membuat para peserta susur sungai hanyut,” ujarnya. (dwi/ila)