RADAR JOGJA – Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa) terus berupaya membangun karakter mahasiswa guna mendukung program nasional Kostra Tani. Agar setelah lulus dari bangku kuliah mereka bisa menjadi  petani milenial andal. Berbagai kegiatan peningkatan kompetensi mahasiswa dirancang dalam kurikulum akademik. Khususnya mempersiapkan kompetensi lulusan program studi teknologi pakan ternak.

Kegiatan peningkatan kompetensi dilaksanakan minimal per tahun akademik.  Pada tahun kedua, mahasiswa mendapatkan kesempatan meningkatkan kompetensi  dibidang produksi pakan ternak. Kegiatan Ini telah dilaksanakan di Polbangtan YoMa kampus Magelang pada 6-12 Februari 2020.

Dalam pelaksanaannya Polbangtan YoMa bekerja sama dengan Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, Malang. Kerja sama ini merupakan tindak lanjut kesepahaman bersama (MoU) yang telah ditandatangani pimpinan dua lembaga tersebut.

Widiaiswara BBPP Batu dan tim pengajar Polbangtan YoMa telah menyiapkan materi pelatihan dan praktik lapang bagi mahasiswa. Bahkan Kepala BBPP Batu Dr Wasis Sarjono SPt MSi turun langsung mengampu mahasiswa Polbangtan YoMa.

Turut hadir sebagai nara sumber ahli pakan dan anggota aktif Asosiasi Ahli Nutrisi Indonesia (AINI) yang juga menjabat Rektor Universitas Tidar Magelang Prof Dr Ir Mukh Arifin MAc MSc.

Kurikulum dikemas selama 56 jam pelatihan. Untuk  kegiatan klasikal, praktik, dan kunjungan lapang.

Materi yang disampaikan meliputi: program pengembangan pakan di Indonesia, pengelolaan produksi hijauan pakan, mengelola bahan pakan unggas, membangun jejaring kerja, mengolah pakan unggas, dan penerapan ilmu kesehatan dan keselamatan kerja (K3) pada produksi pangan. Kemudian pengelolaan gudang pangan, pengolahan bahan pakan ruminansia, dan pengawetan hijauan pakan.

Praktik lapang mahasiswa dilaksanakan dengan  kunjungan  pelatihan produksi pakan di PT Cargill Indonesia  dan NuFeed Indonesia yang terletak di  Purwodadi, Jawa Tengah.

Di PT Cargil, mahasiswa mendapatkan materi tentang alur penerimaan bahan baku.  Meliputi quality control, bahan baku yang digunakan dalam proses produksi, hingga proses produksi dari bahan baku menjadi pakan.

Mahasiswa juga dibekali ilmu higienie dan sanitasi karyawan yang di terapkan di pabrik dan prosedur K3. Selanjutnya, peserta diajak berkeliling pabrik. Untuk melihat detail proses pembuatan pakan. Mulai penerimaan, pemeriksaan sampel di laboratorium, proses produksi, hingga sistem pergudangan.

Sementara di PT NuFeed Internasional Indonesia, Purwodadi, Jawa Tengah, mahasiswa mendapat penjelasan dari Direktur Operasional drh Totok Seryanto.

Totok menjelaskan tentang konsep nutrisi ruminansia dan peran PT NuFeed dalam memajukan peternakan ruminansia sebagai penyedia nutrisi berbasis protein untuk kesejahteraan masyarakat. Selanjutnya materi proses produksi pakan ruminansia. Di NuFeed para mahasiswa juga diajak keliling pabrik untuk mengenal detail bahan baku yang digunakan, proses pengawasan mutu dan produksi, serta alat-alat yang digunakan. (*/yog/ila)