RADAR JOGJA – Inovasi penyemprotan disinfektan mandiri dengan tanggap dilakukan warga RT 07 Dusun Kalipakis, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul. Sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Korona atai Covid-19. 

Memasuki Jalan Belik, berdiri sebuah pintu gerbang denga penyemprot disinfektan otomatis. Disertai tulisan besar ‘Gerbang disinfektan otomatis. Jalan pelan. Jendela mobil wajib dibuka semua’. Setiap ada yang melintas, secara otomatis delapan spuyer yang sengaja dipasang akan menyemprotkan cairan disinfektan. Gerbang ini dipasang sejak Jumat (20/3).

Penggagas pintu gerbang disinfektan otomatis Muhammad Rizal, 36, menjelaskan, idenya berawal dari keresahannya terhadap pandemi Covid-19. 

“Di sini banyak orang luar masuk seperti ojeknonline, sehingga bisa mengurangi meski kita tidak mengetahui siapa yang terinfeksi. Tetapi paling tidak bisa membantu,” katanya. 

Rizal menjelaskan, peralatan yang digunakan juga cukup sederhana. Kerangka gapura selebar tiga meter itu dibuat dari sisa rangka baja ringan yang dimiliki Rizal. Peralatan pendukung yang dipasang yakni spuyer, selang, pipa, sensor gerak, dan pompa. Materialnya dia beli secara online dan di beberapa toko offline dan menghabiskan biaya sekitar Rp 1,5 juta.

“Awalnya spuyer dipasang 15 buah, karena boros dikurangi menjadi 8 buah. Saat ini setiap 25 menit jika alat ini hidup terus akan menghabiskan disinfektan sebanyak 20 liter. Pompa ini setiap ada pergerakan akan menyemprot selama 20 detik,” jelas Rizal.

Dia berharap langkah ini dapat menginspirasi orang lain untuk lebih peduli untuk mengantisipasi wabah Korona di lingkungan tempat tinggalnya.

“Semoga gerbang ini menginspirasi semua orang,” harapnya.

Salah seorang warga Wijang menilai alat seperti ini sangat dibutuhkan masyarakat. 

“Ketika masyarakat berpergian tidak repot, harus cuci tangan, ganti baju ketika warga pulang habis berpergian, keadaan warga bersih,” ujarnya. (sky/tif)