JOGJA - Gelaran Jogjakarta Video Mapping Festival (JVMF) kembali hadir setelah sebelumnya sukses di tahun 2018. Penyelenggaraan di tahun 2019 menggunakan nama baru Sumonar dengan tema “My Place, My Time”. Festival ini resmi dibuka Jumat malam (26/7) di Kawasan Nol Kilometer Jogjakarta. Festival Director Sumonar, Ari Wulu memaparkan, even festival ini memerlukan proses yang sangat panjang. Namun para seniman yang menampilkan karyanya terus mengembangkan dan melakukan berbagai inovasi. Sehingga karya seni ini bisa tersaji untuk dinikmati masyarakat. “Video mapping merupakan sebuah karya yang menggabungkan banyak disiplin ilmu. Di antaranya seperti video, script, musik dan masih banyak lagi. Kami representasikan ke objek-objek yang sangat representatif dan sangat menggambarkan Jogjakarta,” ujarnya. Dengan adanya Sumonar, pihaknya berharap menjadi salah satu alasan wisatawan mau kembali berkunjung ke Jogja. Kurator Sumonar 2019, Sujud Dartanto mengatakan, untuk pertama kalinya festival yang khusus menampilkan karya video mapping dari para seniman dari Indonesia maupun luar negeri. Selain itu, karya-karya yang ditampilkan bukan yang sering ditemukan di ruang galeri maupun museum. “Karya yang kami suguhkan pada tahun ini berbasis waktu. Ketika karya itu telah ditampilkan, maka berakhirlah sudah. Dengan even ini merupakan sebuah ajakan mengalami pengalaman estetika baru dalam menikmati sebuah karya seni,” jelas Sujud. Ketua Jogjakarta Video Mapping Project (JVMP), Raphael Donny menambahkan, penyelenggaraan Sumonar dimulai dari 26 Juli hingga 5 Agustus 2019 mendatang. Penyelenggara festival tidak hanya menyuguhkan karya-karya video mapping yang diaplikasikan pada media gedung seperti yang terjadi di Gedung Pos Indonesia dan Bank Indonesia saja. Selama sebelas hari pelaksanaan, akan ditampilkan beragam karya video mapping berbentuk instalasi yang berlokasi di Loop Station yang dibuka sejak pukul 10.00 hingga 21.00. “Kami berharap semoga dengan adanya SUMONAR ini, video mapping menjadi sebuah karya yang lebih memasyarakat lagi di kalangan khalayak luas,” tambah Raphael. Didukung oleh proyektor laser berkekuatan hingga 25 ribu lumens dalam penyelenggaraan di hari pertamanya Sumonar menampilkan sederet karya yang diciptakan oleh Raymond Nogueira/Rampages (Macau), Fanikini x Bagustikus x Kukuhjambronk, LYZVisual, Uvisual, Modar, Furyco, Lepaskendali x Bazzier x Sasi. (riz) VIDEOGRAFER: RIZAL SN/RADAR JOGJA VIDEOEDITOR: OKTAVIANO DP/RADAR JOGJA . . Ikuti juga akun kami: Instagram : @radarjogja Line : radarjogjaofficial Twitter : @radarjogja Website : radarjogja.jawapos.com/ . Alamat : Jl. Ring Road Utara no.88 (Barat Polda DIY), Yogyakarta 55281 Telpon : (0274) 4477785 Radar Jogja Channel tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya akan menjadi tanggung jawab komentator sebagaimana diatur dalam UU ITE.