Merasa tidak mendapatkan keadilan, lima pedagang kaki lima (PKL) Gondomanan melakukan tapa pepe di depan Pagelaran Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Senin (11/11). Sambil berurai air mata, seorang perempuan PKL yang ikut dalam topo meminta keadilan dari Sultan agar memberi solusi bagi persoalan mereka. Aksi lima pedagang ini dilakukan karena lapak yang mereka gunakan selama puluhan tahun di area tersebut akan digusur Selasa (12/11) pagi. Harapannya, kelima PKL tetap diizinkan berjualan di lokasi itu. Aksi berawal dari sengketa pemanfaatan lahan magersari. Putusan persidangan di tingkat Pengadilan Negeri (PN) Jogja menyatakan pihak Eka Aryawan sebagai pemenang. Begitu pula saat proses banding di Pengadilan Tinggi Jogjakarta hingga kasasi di tingkat Mahkamah Agung (MA). Di bawah teriknya matahari, para pedagang tetap teguh melakukan tapa pepe dengan harapan akan diperhatikan oleh Hamengku Buwono X. Suwarni (53) seorang pedagang minuman yang sudah berdagang sejak 1988 di lokasi yang akan digusur. Dia menceritakan bahwa dulu bersama almarhum suaminya berjualan di daerah tersebut tanpa khawatir. "Kan kita menempati Sultan Ground dan tempo dulu sudah diizinkan untuk digunakan berjualan," katanya sambil terisak. Suwarni berharap Hamengku Buwono X dapat memberikan jalan keluar atas permasalahan yang ia hadapi dan beberapa PKL lainnya. (sky) Videografer : Setiaky AK/Radar Jogja Video Editor : Ganifianto/Radar Jogja . . Ikuti juga akun kami: Instagram : @radarjogja Line : radarjogjaofficial Twitter : @radarjogja Website : radarjogja.jawapos.com/ . Alamat : Jl. Ring Road Utara no.88 (Barat Polda DIY), Yogyakarta 55281 Telpon : (0274) 4477785 Radar Jogja Channel tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya akan menjadi tanggung jawab komentator sebagaimana diatur dalam UU ITE.