Dampak mewabahnya virus korona mulai dirasakan di DIJ. Utamanya di sektor ekonomi dan pariwisata. Pusat wisata di Jogjakarta kini mulai merasakan dampaknya pasca merebaknya virus korona. Jalanan mulai nampak lengang dari kendaraan bermotor. Bahkan terjadi penurunan angka wisatawan. Beberapa kegiatan juga terkonfirmasi dibatalkan karena berpotensi mengundang kerumunan massa. Ini untuk mencegah potensi penyebaran dan penularan. Tak hanya itu, industri perhotelan di Jogjakarta pun kian terpuruk akibat wabah Covid-19. Sumber pemasukan hotel terganggu akibat minimnya tingkat hunian. Imbasnya, sebagian karyawan hotel terpaksa dirumahkan. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Internasional (PHRI) DIJ Deddy Pranowo Eryono saat ditemui menjelaskan, karena hotel tak memiliki pemasukan, sebagian karyawan dikurangi jam kerjanya. “Untuk menghidupi karyawan, sekarang ada yang dirumahkan. Juga mengatur jam kerja. Ini keputusan yang pahit dengan kondisi saat ini,” katanya. Dikhawatirkan kondisi ini sampai berlarut-larut hingga Ramadan dan Lebaran nanti. Sementara itu, Pemkot Jogja telah menyiapkan anggaran sekitar Rp 5,84 miliar guna menangani serta mengantisipasi penyebaran covid-19 atau virus korona. Anggaran tersebut dipergunakan untuk kesehatan dan upaya preventif dan promosi. Anggota Komisi D DPRD Kota Jogja Muhammad Ali Fahmi menyebut, anggaran yang disiapkan berasal dari anggaran tak terduga APBD Kota Jogja 2020 sebesar Rp 2,84 miliar. Serta pengalihan anggaran kegiatan organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkot Jogja, sebesar Rp 3 miliar. Berikut ini liputan khusus Radar Jogja. Simak sampai selesai video ini. Tim Radar Jogja Digital Ikuti juga akun kami: Instagram : @radarjogja Line : radarjogjaofficial Twitter : @radarjogja Website : radarjogja.jawapos.com/ . Alamat : Jl. Ring Road Utara no.88 (Barat Polda DIY), Yogyakarta 55281 Telpon : (0274) 4477785 Radar Jogja Channel tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya akan menjadi tanggung jawab komentator sebagaimana diatur dalam UU ITE.