Status pasien suspect corona virus di RSUP Sardjito masih dalam kajian. Dugaan sementara perempuan berusia 75 tahun tersebut terjangkit Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (Mers-Cov). Sementara untuk dugaan terjangkit Corona Virus 2019 (Covid-19) masih belum dipastikan. Dokter Spesialis Paru Konsultan RSUP Sardjito Ika Trisnawati memastikan penanganan pasien maksimal. Penerapan penanganan tetap mengacu pada standar WHO. Saat ini perempuan paro baya tersebut telah dirawat di ruang isolasi RSUP Sardjito. “Corona dalam pasien ini lebih cocok ke Mers-Cov karena berasal dari Timur Tengah. Mengingat pasien ini ada catatan pergi umroh dan baru pulang 1 Maret kemarin,” jelasnya ditemui di RSUP Sardjito, Selasa (3/3). Hasil pemeriksaan medis ada temuan virus. Kecurigaan ini sudah muncul saat pasien diperiksa di RSUD Wirosaban Jogja. Gejala yang dialami meliputi demam, batuk, pilek disertai sesak nafas. Hanya saja belum bisa dipastikan jenisnya Mers-Cov, Sars-Cov atau Covid-19. Setelah dirujuk ada temuan infeksi paru-paru. Dalam organ paru-paru pasien, lanjutnya, terdeteki infeksi bakteri. Ditandai dengan peningkatan sel darah putih. Walau untuk tanda klinis organ paru relatif tidak berat. “Dari rumah sakit sebelumnya merujuk karena ada kecurigaan virus corona. Saat kami dalami memang ada tanda infeksi paru tapi mengarah ke infeksi bakteri,” ujarnya. Ika menuturkan kondisi pasien saat ini cenderung stabil. Kondisi dehidrasi cenderung berkurang. Selain itu nafsu makan sudah kembali. Hipotesa sementara, pasien mengalami kelelahan. Akibat dari faktor usia yang melakukan perjalanan jauh umroh. Hipotesa ini dikuatkan dari keterangan pasien. Ada keengganan makan dan minum sepulang umroh. Setibanya di RSUD Wirosaban juga dalam kondisi lemah. Penanganan di RSUP Sardjito mengutamakan isolasi di ruang khusus. “Hasil uji lab sudah kami kirim ke Litbangkes, masih menunggu hasilnya tiga atau empat hari lagi. Saat ini pasien menjalani isolasi airborne. Berupa ruangan dengan tekanan negatif. Pasien ini juga ditempatkan terpisah dari pasien lain,” katanya. Ika belum bisa memastikan secara pasti dugaan Covid-19. Walau dalam kondisi stabil tetap ada pemantauan intens. Selama pemantauan, kondisi pasien cenderung membaik. Bahkan tidak ada tanda-tanda pemburukan. “Saat itu kekurangan cairan, setelah kami suplai sudah lebih baik. Tapi saya baru bisa mengatakan saay ini kondisinya stabil karena ini perawatan pertama. Belum bisa dilihat secara progresif,” paparnya. Pasien paro baya ini merupakan pasien keenam suspect corona virus. Empat pasien sebelumnya berasal dari Tiongkok, semua sudah sehat dan kembali ke negara asal. Satu lagi berstatus WNI dan sudah sehat juga. Semuanya pasien sudah dinyatakan sehat dan terbebas dari Covid-19. “Sudah kami laporkan ke Dinkes dan Kemenkes, seluruhnya negatif Covid-19,” jelasnya. (dwi) VIDEOGRAFER : DWI AGUS ARIYANTO/RADAR JOGJA VIDEOEDITOR : GANIFIANTO/RADAR JOGJA . . Ikuti juga akun kami: Instagram : @radarjogja Line : radarjogjaofficial Twitter : @radarjogja Website : radarjogja.jawapos.com/ . Alamat : Jl. Ring Road Utara no.88 (Barat Polda DIY), Yogyakarta 55281 Telpon : (0274) 4477785 Radar Jogja Channel tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya akan menjadi tanggung jawab komentator sebagaimana diatur dalam UU ITE.