Simbol Menghargai Tanpa Pandang Pangkat dan Jabatan
Ada pemandangan yang tak biasa di Mapolres Gunungkidul, kemarin (2/1). Andong yang biasanya ditarik kuda, kali ini dilakukan oleh sejumlah anggota polisi. Tidak tanggung-tanggung, kapolres dan perwira polisi yang jadi “kudanya”. Lho?
GUNAWAN, Gunungkidul
Ya, Kapolres Gunungkidul AKBP Ahmad Fuady bersama perwira lainnya betul-betul jadi “kuda” penarik andong yang sarat muatan. Penumpangnya tidak lain “anak buahnya” yang memasuki masa pensiun.
Dia adalah Kanit Sabhara Polsek Karangmojo AKP Jumono dan Bripka Siyamto, anggota Polsek Patuk. Keduanya mendapatkan penghormatan dari petinggi polres, usai upacara di halaman Mapolres Gunungkidul.
Dibantu para perwira, Kapolres AKBP Ahmad Fuady mengambil posisi di depan. Masih mengenakan sergam dinas lengkap, mereka kemudian bahu membahu menggantikan posisi kuda penarik andong. Kedua penumpang itu lantas diajak jalan-jalan.
Pemandangan yang tidak biasa ini mengundang gelak tawa banyak orang, terutama sesama anggota kepolisian dan Bhayangkari. “Ini simbol penghargaan karena selama ini mereka sudah berkarir di kepolisian,” kata Ahmad Fuady.
Oleh sebab itu, pihaknya bersama perwira dengan senang hati memuliakan anggotanya yang memasuki usai pensiun. Kata Ahmad, pelajaran yang dapat dipetik dari acara ini adalah sikap menghargai tanpa memandang pangkat dan kedudukan.
“Terlebih Polri adalah pelayanan masyarakat. Oleh sebab itu harus kuat, handal, dan profesional,” ujar perwira menengah dengan dua melati di pundak yang baru beberapa bulan menjabat Kapolres Gunungkidul ini.
Lebih jauh pihaknya berpesan kepada dua anggotanya yang telah memasuki usia pensiun untuk tetap berkarya. Kembali ke tengah-tengah masyarakat, menurutnya, menjadi kepastian seluruh anggota kepolisian.
“Harapan kami bagi yang purna, agar bisa menjadi agen kepolisian. Pensiun bukan berarti berhenti berkarya, tetapi bisa terus berkarya memberikan kontribusi kepada masyarakat,” ucapnya.
Meski sudah bukan lagi anggota polisi, mereka nanti tetap diharapkan memberikan kontribusi dengan memberikan nilai-nilai kepolisian yang pernah dijalani. Mereka juga diminta menjadi agen kepolisian, sehingga dapat membagi pengalaman dengan masyarakat.
AKP Jumono sendiri mengakhiri tugas kepolisian sebagai Kanit Shabara di Polsek Karangmojo. “Saya bangga bisa bertugas sampai pensiun di kepolisian. Nilai-nilai kepolisian terus saya jaga. Tetap semangat dan berkarya di tengah masyarakat,” katanya yang tampak terharu karena tidak mengira andong yang dinaiki ditarik oleh atasan dan para perwira di jajaran Polres.
Di bagian lain, pada kesempatan kemarin juga dilakukan upacara kenaikan pangkat bagi sejumlah anggota polisi di lingkungan Polres Gunungkidul. Tahun ini sebanyak 14 anggota mendapatkan kenaikan pangkat.(laz/ong)